Roy Oktavianus Roring (ROR) sukses mengunci kemenangan di Pilkada Minahasa 2018. Begitu juga halnya Steven Kandouw, Wakil Gubernur Sulut yang memenangkan Pilgub 2015 bersama Gubernur terpilih Olly Dondokambey. Tapi sebelumnya, Roy dan Steven yang diusung PDIP sempat merasakan getirnya dikalahkan Partai Golkar dalam agenda suksesi kepala daerah.
Peristiwa itu terjadi lebih 1 dekade silam, saat Pilkada Minahasa bergulir pada 2007. Roy Roring digadang PDIP sebagai kandidat terkuat berdasarkan pengalamannya sebagai birokrat. Dia juga memiliki basis massa besar, karena mengetuai Komisi Pria/Kaum Bapa Sinode GMIM. Saat mendaftar di sekretariat DPC PDIP Minahasa sebagai bakal calon bupati, sejumlah petinggi partai lokal yang menyambut dia lantas berujar, “Ini torang pe Bupati.”
PDIP Sulut yang kala itu dipimpin mendiang Freddy Harry Sualang kemudian menetapkan kadernya sendiri, Steven Kandouw, sebagai wakil mendampingi Roy Roring. Dalam bacaan kekuatan teritori, Steven dianggap mewakili mayoritas pemilih Tondano. Keluarga Kandouw memang mengakar di ibukota Minahasa tersebut.
Pemilihan Bupati Minahasa 2007 pun mencatat selain ROR-Steven calon PDIP, juga ada pasangan Arianne Nangoy-Denny Tombeng, Greity Tielman-Hoyke Makarawung dan Rull Kuron-Fredy Lasut. Namun lawan berat PDIP kali ini bukan nama-nama tadi. Kartu As PDIP dihadang pasangan Golkar, Stefanus Vreeke Runtu dan Jantje Wowiling Sajow atau SVR-JWS.
Baca juga: Vreeke Runtu, ‘Matahari’ Lain di Tubuh Beringin Sulut
SVR sendiri adalah incumbent, mencalonkan diri untuk periode kedua setelah sebelumnya berpasangan dengan wakil bupati Rull Kuron. Sebagaimana Steven Kandouw, SVR juga mengklaim sebagai kandidat dari Tondano, karena berasal di sisi Utara ibukota Sedangkan JWS merupakan birokrat muda yang menjabat Kepala Dinas Pendidikan Minahasa.
Sejarah politik mencatat, pada 2007 di Tanah Toar Lumimuut, PDIP kalah telak. ROR-Steven meraih 50.724 suara, sementara Vreeke dan Jantje sukses mengumpulkan 96.843 suara. Untuk periode kedua Stefanus Vreeke Runtu, kader Beringin itu, menjadi pemimpin Minahasa terpilih.
Kisah sukses Golkar lainnya terjadi di Kota Manado, 2 tahun sebelum Vreeke memenangkan pertarungannya di Minahasa. Kali ini melibatkan tokoh populis Jimmy Rimba Rogi atau akrab disapa Imba oleh masyarakat. Dia adalah kader Beringin yang dikenal lugas dan taktis mengambil langkah politik.
Pada Pilwako Manado 2005 seharusnya PDIP bisa lebih cepat mengunci kemenangan yang tak kunjung datang hingga hari ini. Bagaimana tidak, Si Moncong Putih memilih incumbent Wempie Frederik sebagai calon walikota. Pasangannya adalah kader internal sarat pengalaman bernama Djeremia Damongilala. Wempie juga sebelumnya berasal dari Golkar, sehingga, paling tidak tahu bagaimana partainya itu memainkan strategi pemenangan.
Baca juga: Bartagrafis: Imba Bale Manado…
Golkar kemudian menetapkan pasangan Imba Rogi dan Abdi Wijaya Buchari sebagai gacoan pada helatan politik 14 tahun silam tersebut. Abdi merupakan birokrat Pemprov Sulut yang didukung oleh suara Muslim Manado. Ternyata resep yang dikelola beringin terbilang sukses. Imba-Abdi bisa memenangkan Pilwako, menyisihkan pasangan lain seperti Teddy Kumaat-Elvie Watuseke, Audi Rumayar-Yanni Weku, Daniel Masengi-Djafar Alkatiri serta JJ Lontaan-Elizabeth Lihiang. Imba-Abdi juga mengalahkan jagoan PDIP, Wempie dan Djeremia.
Maju Lagi
Seperti ingin mengulang kisah sukses masa lalu, Vreeke dan Imba kini maju lagi dalam pencalonan kepala daerah di Pilkada serentak 2020. Keduanya masih kader Golkar dan mendaftar sebagai bakal calon di Partai Golkar. Namun keduanya juga mendaftar di parpol lain, demi menjaga peluang dicalonkan.
Baca juga: Pujian Rohani Warnai Pendaftaran SVR di Partai Golkar
Selasa (10/12/2019), SVR mendatangi Sekretariat DPW Partai Nasional Demokrat mendaftarkan dirinya sebagai calon Gubernur Sulawesi Utara. Setelah menjungkalkan PDIP pada 2007, gantian dia dikalahkan si moncong putih pada 2015 pada Pilgub Sulut. Pemenangnya sudah disebut di atas, Olly dan Steven Kandouw —figur yang sebelumnya pernah dia kalahkan di tanah kelahiran sendiri. Lewat suksesi tahun depan, SVR ingin revans.
“Saya berniat menjadikan masyarakat Sulawesi Utara berkulitas, berdaya saing dan maju, terutama di bidang pariwisata, pertanian dan pariwisata,” katanya di hadapan tim penjaringan Nasdem di sekretariat Kairagi.
Juga dia mengaku memiliki misi menjaga martabat daerah, mendorong pemerintahan bersih dan bebas KKN didukung oleh aparatur negara yang profesional dalam melayani masyarakat.
“Partai Nasdem adalah Partai yang relatif baru namun mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat tentang politik yang bersih,” cetus Vreeke.
Baca juga: Imba Klaim Bakal Calon Dengan Survei Tertinggi
Pada hari yang sama, Imba juga mendatangi Sekretariat Nasdem Manado mendaftar calon walikota, setelah sebelumnya hal sama dia lakukan di sekretariat Partai Amanat Nasional (PAN). Di kedua lokasi pendaftaran, Imba disambut hangat oleh pendukung, khususnya saat menyapa kader PAN yang pernah mendukungnya di Pilwako Manado 2015. Saat itu Imba dan Bobi Daud gugur dalam pencalonan karena terhadang keputusan Bawaslu.
“Saya punya keterikatan dengan PAN, jadi harus berkomitmen juga untuk membesarkan partai ini,” tegas dirinya. (*)
Peliput: Albert P Nalang
Editor: Ady Putong
Discussion about this post