Masa kepemimpinan Stefanus Vreeke Runtu (SVR) di Golkar Sulawesi Utara telah berlalu. Saat ini publik sudah terbiasa mengidentikan beringin dengan sosok politisi perempuan, Eugenia Christiany Paruntu.
Kedua sosok punya kesamaan sebagai kepala daerah. SVR pernah menjabat Bupati Minahasa 2 periode sejak 2003 hingga 2013. Sedangkan Tetty, saat ini masuk periode kedua sebagai Bupati Minahasa Selatan.
“Pada masa mereka masing-masing, SVR dan Tetty Paruntu adalah matahari bagi Golkar,” ujar Hanny Montolalu, warga Desa Parepei Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa, Minggu (08/12/2019).
Tetty Paruntu jadi Ketua DPD I Golkar Sulut melalui musyawarah luar biasa yang dihelat 2017 silam, kemudian menjadi suksesor SVR. Kini saat beringin tengah menghadapi masa suksesi Pilkada serentak 2020, Tetty dan SVR mengambil langkah bersama untuk maju dalam pencalonan gubernur.
Sebagai ‘Matahari-nya’ Golkar di masa lalu, skill politik Vreeke jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Sekalipun peluangnya dicalonkan sebagai gubernur dari Partai Golkar, oleh banyak kalangan dinilai belum begitu terbuka, tapi Vreeke menunjukkan kelasnya sebagai politisi gaek nan matang.
“Saya siap membangun komitmen, karena visi dan misi Partai Golkar mengakar dalam diri saya seperti rimbunnya daun di pohon Beringin,” ujar SVR berfilosofi, saat berbincang dengan Barta1 Sabtu (07/12/2019).
Dia sudah masuk ke dunia politik sejak berumur 26 tahun. Pernah juga jadi anggota DPRD termuda. Untuk maju kali kedua dalam pencalonan Gubernur Sulut, SVR pun mulai menghitung langkah-langkahnya. Setelah mendaftar di Golkar, Vreeke juga berniat mencari perhatian parpol lain seperti Nasional Demokrat.
“Dalam waktu dekat akan mendaftar ke Nasdem, tapi itu bukan berarti meninggalkan Golkar karena saya terus mencermati peluang yang ada,” katanya
“Yang pasti ikuti dulu semua tahapan, ikut perkembangannya sambil mengamati peluang yang ada,” tambah ayah dari legislator DPRD Sulut Careig Naichel Runtu ini. (*)
Peliput : Albert P Nalang
Discussion about this post