Sangihe, Barta1.com – Tim dosen Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan pembuatan pakan fermentasi bagi pembudidaya ikan di Kampung Kuma, Kecamatan Tabukan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kegiatan yang bertempat di Kantor Kapitalaung Kampung Kuma ini diinisiasi oleh Ketua Tim, Yessi Ayu Putri Manganang, S.Pi., M.Si., bersama Yeni Indriani, M.Si., dengan dukungan dana dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Polnustar.
Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pembudidaya ikan dalam memproduksi pakan ikan berbasis fermentasi yang lebih ekonomis dan bernutrisi tinggi. Kegiatan tersebut melibatkan pemerintah Kampung Kuma serta perwakilan pembudidaya ikan setempat yang selama ini menghadapi tantangan terkait harga pakan ikan komersial yang terus meningkat.
“Kami memahami bahwa kenaikan harga pakan menjadi kendala besar bagi pembudidaya ikan di sini. Akibatnya, banyak petani yang terpaksa mengurangi takaran atau intensitas pemberian pakan, bahkan mengganti pakan dengan sisa-sisa makanan yang rendah nutrisi. Hal ini berpengaruh buruk pada pertumbuhan ikan dan memperpanjang masa panen,” jelas Yessi Manganang, Jumat (8/11/2024).
Melalui pelatihan ini, tim dosen memperkenalkan teknologi sederhana pembuatan pakan fermentasi berbahan lokal yang mudah ditemukan di masyarakat. Proses fermentasi memiliki manfaat penting, seperti mengurangi zat racun dalam bahan pakan, meningkatkan kandungan protein, dan menguraikan senyawa kompleks menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh ikan.
Teknologi fermentasi ini diharapkan menjadi solusi alternatif bagi pembudidaya untuk mengurangi biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas nutrisi pakan. “Dengan pemanfaatan bahan lokal, pembudidaya dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada, meningkatkan efisiensi usaha, dan menjaga keberlanjutan produksi,” tambah Yeni Indriani.
Kampung Kuma dikenal dengan kegiatan perikanan tangkap dan perikanan darat, termasuk budidaya ikan nila. Namun, tantangan ekonomi membuat banyak pembudidaya terpaksa mencari solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan pakan. Pelatihan ini menjadi langkah awal untuk memperkenalkan teknologi baru yang dapat diterapkan secara mandiri.
Dalam kegiatan ini, para peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga praktik langsung proses pembuatan pakan fermentasi. “Kami berharap pelatihan ini mampu mendorong pembudidaya untuk lebih inovatif dan meningkatkan produktivitas mereka,” tutup Yessi.
Program ini mendapat apresiasi dari pemerintah Kampung Kuma dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keberlanjutan usaha perikanan di wilayah tersebut.*
Discussion about this post