Manado, Barta1.com – Pelatihan dan sertifikasi Pilot Drone yang diikuti oleh keterwakilan akademisi Politeknik se-Indonesia di Politeknik Negeri Manado (Polimdo), telah berjalan dengan baik, Senin – Sabtu (23-28/09/2024).
Hal itu disampaikan langsung oleh ketua APDI Sulut, Mad Syarief kepada Barta1.com, Senin (30/09/2024), bahwa semua peserta yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi Pilot Drone lulus dengan nilai yang baik.
“Semua peserta rata-rata nilainya bagus, ada yang nilai teorinya sampai 100, mungkin karena mereka akademisi yah. Untuk praktek di lapangan, dalam mengoperasikan Drone nilainya di atas 80-an,” ungkap Mad sembari menyampaikan yang menutup rangkaian acara pelatihan dan sertifikasi Pilot Drone adalah Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo MBA.
Semoga apa yang mereka dapatkan selama seminggu berjalan ini, kata Mad, baik dari segi teori maupun praktek bisa dikembangkan, sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
“Ketika mereka kembali ke kampusnya masing-masing, sekiranya dapat membantu setiap proses pembelajaran dan penelitian yang akan dilakukan ke depannya,” ucap Dosen Industri Polimdo itu.
Di setiap kesempatan yang sama, Direktur Polimdo Dra Mareyke Alelo MBA berharap pelatihan ini bisa dipakai dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang Informasi, teknologi, sosial dan budaya.“Sekiranya pelayanan selama di Polimdo selalu memberikan kesan yang baik bagi setiap peserta, dan apa yang sudah didapatkan bisa bermanfaat ketika kembali ke kampusnya masing-masing, baik itu dari segi pembelajaran maupun penelitian,” ungkapnya.
Bagaimana dengan tanggapan peserta Pelatihan dan Sertifikasi Pilot Drone, yang diikuti oleh Politeknik se-Indonesia.
Sebelumnya, Barta1.com telah menemui Galih Putra Riatma, keterwakilan dari Politeknik Negeri malang di Ruang Teater Polimdo, Rabu (25/09/2024) Pada kesempatan itu, ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak sia-sia mengikuti pelatihan dan sertifikasi Drone ini.
Ini sudah masuk hari keempat, banyak pengetahuan berharga yang sudah kami dapatkan, seperti keamanan dalam mengoperasikan Drone, cara inspeksi Drone, serta cara menerbangkannya. Bahkan sampai bagaimana bisa bekerjasama dengan otoritas udara yang ada di setiap daerah, agar tidak melanggar aturan,” ungkap Galih.
Setiap peserta terlihat fokus dan santai dalam mengikuti pelatihan dan sertifikasi ini, kata Galih, karena tuan rumah, yakni Polimdo memberikan fasilitas yang nyaman, serta komunikasinya yang sangat baik.
“Sampai hari ini proses pelatihannya itu berjalan lancar, sebagai peserta dirinya sangat-sangat menikmati dari rangkaian acaranya, baik itu komunikasinya, penyediaan fasilitas konsumsi, dan akomodasinya semuanya sangat baik,” ujarnya.
Menurutnya, ini sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan. Dalam proses pelatihan dan sertifikasi, kami tidak terbawa tegang, namun selalu di bawah dengan santai dan gembira, semoga kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar hingga akhir.
“Berharap juga pelatihan seperti ini bisa berlanjut, jika bisa setiap tahunnya dilakukan, kalau Polimdo akan mengadakan lagi pelatihan Drone, saya orang pertama yang akan mendaftar kembali.
Sedangkan Megalita Rodiyani keterwakilan dari Politeknik Negeri Banyuwangi bersama Arina pelia dari Politeknik Negeri Lampung, dua akademisi perempuan itu ditemui Barta1.com, Kamis (26/09/2024).
Menurut Megalita, mengikuti pelatihan dan sertifikasi Drone ini merupakan pengalaman pertamanya, sehingga mendapatkan wawasan yang baru.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi setiap peserta, apa lagi berkaitan dengan besik pendidikannya, kebetulan saya sendiri berada di Jurusan Teknik Sipil yang berkaitan dengan pemetaan,” ujarnya.
Megalita dan Arina menambahkan, bahwa selama beberapa hari ini mereka diajarkan dasar-dasar penerbangan Drone, kemudian berkaitan dengan peraturan mengenai penerbangan, serta mengenal komponen-komponen Drone.
“Sebelum mengikuti pelatihan ini, dipikir-pikir dunia penerbangan ini langsung dilakukan saja, ehhh ternyata ada jalurnya juga, yang menentukan wilayah yang bisa diterbangkan dan tidak,” jelasnya.
Untuk itu, Megalita berharap, setelah pelatihan ini dirinya bisa menjadi seorang pilot Drone yang terverifikasi, kemudian berkaitan dengan besik sekiranya bermanfaat. “Apa lagi di kami itu, ada mata kuliah pemetaan.”
Sebagai keterwakilan perempuan, keduanya ikut berbangga, bisa terlibat dalam pelatihan dan sertifikasi drone ini. “Bagi teman-teman perempuan, jangan pernah merasa minder dalam mengikuti pelatihan dan sertifikasi Drone ini. Karena ini sangatlah menarik, tidak harus gender laki-laki saja, tapi perempuan itu bisa menerbangkan Drone, jangan pernah takut untuk mencoba,” Pungkasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post