Manado, Barta1.com – Galih Putra Riatma, perwakilan dari Politeknik Negeri malang kepada Barta1.com, Rabu (25/09/2024), ketika ditemui di Ruang Teater Politeknik Negeri Manado (Polimdo) mengungkapkan bahwa dirinya tidak sia-sia mengikuti pelatihan dan sertifikasi Drone ini.
“Ini sudah masuk hari keempat, banyak pengetahuan berharga yang sudah kami dapatkan, seperti keamanan dalam mengoperasikan Drone, cara inspeksi Drone, serta cara menerbangkannya. Bahkan sampai bagaimana bisa bekerjasama dengan otoritas udara yang ada di setiap daerah, agar tidak melanggar aturan,” ungkap Galih.
Setiap peserta terlihat fokus dan santai dalam mengikuti pelatihan dan sertifikasi ini, kata Galih, karena tuan rumah, yakni Polimdo memberikan fasilitas yang nyaman, serta komunikasinya yang sangat baik.
“Sampai hari ini proses pelatihannya itu berjalan lancar, sebagai peserta dirinya sangat-sangat menikmati dari rangkaian acaranya, baik itu komunikasinya, penyediaan fasilitas konsumsi, dan akomodasinya semuanya sangat baik,” ujarnya.
Menurutnya, ini sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan. Dalam proses pelatihan dan sertifikasi, kami tidak terbawa tegang, namun selalu di bawah dengan santai dan gembira, semoga kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar hingga akhir.
“Berharap juga pelatihan seperti ini bisa berlanjut, jika bisa setiap tahunnya dilakukan, kalau Polimdo akan mengadakan lagi pelatihan Drone, saya orang pertama yang akan mendaftar kembali.
Apa manfaat dari pelatihan dan sertifikasi Pilot Drone bagi pendidikan vokasi.
Ketua APDI Sulut, Mad Syarief mengungkapkan bahwa pelatihan dan sertifikasi Pilot Drone di Polimdo, yang diikuti oleh Politeknik se-Indonesia, itu karena kebutuhan akan teknologi.
“Drone ini bukan saja digunakan untuk sekedar main-main, namun sekarang ini sudah masuk pada industri dan teknologi yang lebih mementingkan kepentingan negara, kemudian untuk kepentingan riset atau penelitian. Untuk dunia pendidikan, lebih spesifik untuk penelitian dan bahan pengajaran,” jelas Mad.
Selain itu, kata Mad, setelah mengikuti pelatihan dan sertifikasi, setiap pilot Drone ini bisa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan ilmunya.
“Jika berkaitan dengan pemetaan, berarti larinya ke fotogrametri. Untuk informatika fotogrametri, sedangkan perpajakan bisa menghitung jumlah pajak,” singkatnya.
Apa saja yang diberikan dalam pelatihan dan sertifikasi Drone.
Menurut Mad Syarief, setiap materi yang diberikan kepada peserta itu mengikuti modul yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, yang di dalamnya ada 54 jam pembelajaran. “Di mana kami memberikan pengajaran selama 3 hari dengan 12 modul, artinya ini arial knowledge yang dipelajari sampai hari ketiga, sekaligus mempelajari aturan dan disiplin dari Pilot.”
“Kenapa harus mempelajari sebuah aturan, karena ada peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menjaga ruang udara agar tetap aman, sehingga ruang udara itu bisa dipakai bersama antara Drone, Helikopter maupun Pesawat, Balon Udara, serta layang-layang. Yang tidak punya izin itu hanya satu, yakni Burung ,” ucap alumni Polimdo ini.
Untuk menyatakan peserta bisa lulus atau tidak dalam pelatihan dan sertifikasi Drone ini, menurut Mad, ada ujiannya. “Peserta akan mengikuti ujian teori, kemudian ujian lapangan dalam mengoperasikan Drone, serta penilaian kedisiplinan dalam mengikuti kelas teori maupun lapangan. Untuk saat ini, berkaitan dengan kedisiplinan dan modulnya semua peserta mampu memenuhinya. Dan sampai saat ini, peserta masih antusias,” tuturnya.
“Bahkan juga saat ini, ada tes kesehatan, lebih khusus terkait buta warna, jika sebentar ada peserta ditemukan buta warna akan dianulir, karena tidak bisa pilot Drone itu buta warna,” terangnya.
Siapa yang mengisi pelatihan dan sertifikasi Drone.
Setiap peserta terlihat antusias, rupanya yang memberikan pelatihan dan sertifikasi Drone ini bukan orang-orang sembarang.
“Yang memberikan materi pada pelatihan dan sertifikasi Drone di Kampus Polimdo ini adalah, orang-orang akademisi juga, seperti dari keterwakilan Mulawarman Samarinda ada Dr Ismail, kemudian ada Prof. Dr. Endang Supriatna dari Universitas Hasanuddin, kemudian saya sendiri sebagai instruktur APDI, serta ada dari AirNav Manado, dan terakhir dari DKPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara),” ucapnya.
Dengan para narasumber yang luar biasa ini, tambah Mad, peserta terlihat serius dalam mengikuti setiap teknik pembelajaran, sehingga tidak ada yang terlewatkan.
“Sebentar peserta akan fokus pada besik, yang mengharuskan dosen-dosen Politeknik se-Indonesia bisa menerbangkan Drone, serta mendapatkan sertifikat terbang dan layak terbang, setelah itu kita akan lanjut dengan evans program yang larinya ke fotogrametri,” imbuhnya.
Ia menambahkan, setelah melewati besik menerbangkan Drone, setiap peserta akan mengisi logbook, setiap kali menerbangkan Drone. Mengisi logbook gunanya menilai Pilot Drone tersebut ekspert atau tidak. “Intinya, jika mau jadi ahli, kemampuannya harus terus diasah.”
Polimdo Perguruan Tinggi Pertama Kali mengeluarkan sertifikasi kompetensi Pilot Drone.
Polimdo menjadi perguruan tinggi pertama kali melakukan pelatihan dan sertifikasi Pilot Drone, dan satu – satunya pelaksana Pilot Drone di Indonesia.
“Ini menjadi satu kebanggaan bagi civitas Polimdo. Bahkan ada salah satu peserta yang sudah mengikuti sertifikasi Pilot Drone pernah mengatakan bahwa Polimdo ini gila, karena bisa membuat sertifikasi kompetensi yang baru pertama kali dilaksanakan dan baru pertama kali muncul,
Mudah-mudahan juga ke depan, Polimdo bisa mengeluarkan sertifikasi kompetensi fotogrametri. “Fotogrametri ke depannya akan dilakukan oleh pilot-pilot Drone yang sudah bersertifikat.”
Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo MBA menyambut baik pelatihan Drone bagi pendidikan vokasi Politeknik se-Indonesia. Dalam sambutannya, ia mengatakan semoga pelatihan ini bisa dipakai dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang Informasi, teknologi, sosial dan budaya.”
“Semoga juga setiap peserta bisa merasa nyaman dan aman, selama berada di kampus Polimdo,” harapnya.
Ketua Umum Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI), Dr. M. Akbar Marwan,ST.,MMSI mengapresiasi kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Polimdo.
“Sertifikasi kompetensi Pilot Drone ini sangat diperlukan untuk pilot Drone, sehingga dapat menerbangkan drone dengan baik, aman dan bertanggung jawab. Sesuai dengan regulasi yang ada pelatihan ini mengikuti Kurikulum” pungkas Akbar.
Terpantau Barta1.com, yang mengikuti pilot Drone ada 30 Peserta keterwakilan Politeknik se-Indonesia, yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi sejak tanggal 23 – 28 September 2024. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Barta1.Com
Discussion about this post