Manado, Barta1.com – Anggota DPRD Provinsi Sulut, Cindy Wurangian menyebut bahwa dirinya tidak bisa hadir dalam pembahasan KUA dan PPAS APBD Perubahan Provinsi Sulut tahun 2024, namun melihat ada anggota Banggar mengkritik nilai tambahan di Dinas Kominfo, Ruang Paripurna DPRD Provinsi Sulut, Jumat (9/08/2024).
“Saya sendiri tidak tahu apa isi dari anggaran itu, karena mau buka juga buku yang tebal ini, isinya juga belum sesuai,” ungkap Cindy.
Cindy menyebut dirinya ingin mengomentari tentang Kominfo, ” Saya ingin berbagi apa yang menjadi keluhan sejak lama, dan mungkin staf DPRD sudah bosan, ketika saya bertanya wifi ini siapa yang mengurusinya.”
“Setiap ruang rapat di Gedung DPRD Sulut, selalu sinyalnya susah, bukan kami tidak ada kuota, tapi tidak ada sinyal, jadi mau tidak mau harus berharap dengan wifi, tapi wifi di Gedung DPRD Sulut sudah sekian tahun tidak jadi,” tuturnya.
Ketika mau bertanya kepada staf, kata Cindy, dan bukan hanya satu orang ditanyakan, namun sampai ke beberapa orang, tapi tidak bisa jadi juga Wifi-nya.
“Pegawai menyampaikan, bahwa bukan kami yang membuatnya, melainkan dari Kominfo. Karena kemarin saya melihat adanya Kominfo, saya baru teringat. Mohon kepada Bapak Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut, siapa kepala dinasnya di Kominfo, mohon diperhatikan. Bukan karena tidak suka atau apala namanya, jadi memang begitu keadaannya,” terangnya.
Setiap kali rapat, jelas Kader Golkar Sulut ini, bahwa wifi tidak bisa diakses, saat ingin melihat berita-berita, tidak bisa dijangkau. “Mohon ini diperhatikan yah, karena WiFi mati hidup, mati hidup, dan lebih banyak matinya,” tegasnya.
Setelah mendengar masukan dari anggota DPRD Sulut, Cindy Wurangian, Sekprov Sulut, Steve Kepel, sekaligus ketua TAPD Provinsi Sulut menyebut setiap masukan sudah dicatat dan akan dievaluasi. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post