Talaud, Barta1.com – Program Permakultur yang prakarsai oleh Yayasan Pusat Informasi Sampiri (PIS) di desa Dapalan membuka peluang untuk menjadikan desa tersebut sebagai desa agrowisata.
Kegiatan pertanian kreatif yang digeluti oleh kelompok permakultur Tappa’Namma memiliki peran penting dalam upaya ketahanan dan kemandirian pangan. Selain itu, Permakultur yang mereka tekuni saat ini memiliki peluang menuju desa agrowisata.
Ketua kelompok permakultur Tappa’Namma, Artis Menalang menuturkan ada dampak positif ketika permakultur dikelola dengan serius.
“Permakultur adalah salah satu cara untuk kita mandiri dalam soal pangan. Memiliki manfaat ekonomi, Ramah lingkungan, Hemat biaya dan Mengurangi resiko kekeringan,” tutur Menalang, Selasa (28/06/2022).
Disisi lain, Dodi Maarial yang merupakan pelaku wisata melihat adanya potensi wisata dalam kegiatan permakultur tersebut.
“Permakultur bisa menyulap wajah desa lebih menarik. Bahkan berpotensi menjadi tempat wisata baru atau agrowisata di Kepulauan Talaud,” ujar Maarial.
Lanjutnya, dengan adanya permakultur maka penataan lahan akan lebih menarik.
“Permakultur bisa diterapkan di halaman rumah. Hal ini akan meningkatkan nilai estetika dalam desa tersebut. Di sinilah daya tarik bagi wisatawan,” ungkapnya.
Sebelumnya, kelompok permakultur Tappa’Namma mengikuti pelatihan tentang permakultur dari Yayasan Idep Selaras Alam Bali.
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post