Manado, Barta1.com – Sebuah bangunan yang disebut sebagai Wale Pulisan, rumah tinggal dan tempat berkumpul penganut Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, atau dalam bahasa lokal Minahasa, Lalang Rondor Malesung, Tondei Dua Jaga II Kecamatan Motoling Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dihancurkan oleh sejumlah orang. Aksi brutal itu terjadi pada Selasa (21/6/2022)
Kronologi pengrusakan itu bermula ketika keluarga pemilik rumah sedang melakukan jamuan makan bersama tiga orang tamu, tiba-tiba datang seorang lelaki FL alias Kengki datang dan langsung menyatakan niatnya untuk membongkar bangunan.
Tindakan anarkisnya itu dimulai sekitar pukul 10 pagi. Dia mulai menghancurkan dinding rumah bagian belakang, kemudian samping dan depan. Tidak puas dengan itu, dia kemudian menghancurkan pintu dan seluruh isi rumah.
Di tengah tindakan brutalnya itu, di dalam rumah tersebut terdapat seorang anak berumur 9 tahun berada dalam kondisi tertekan ketika puing-puing dinding rumah berhamburan di atas meja makan.
Sementara itu dua orang menyusul datang di tempat itu, FS alias Endi dan YS alias Yonce, mereka langsung melakukan intimidasi dengan berbagai tuduhan sesat, penyembah berhala kepada orang-orang yang berada di tempat itu.
Irma Sual, anak dari pemilik rumah, sempat bertanya mengenai sumber informasi macam-macam tuduhan itu, dan katanya menurut Yonce sumber informasi itu hanya didapat dari cerita-cerita orang alias desas desus.
Aksi pengerusakan rumah itu terjadi sekitar pukul 10 pagi sampai pukul 1 siang. Keluarga yang merasa tertekan dengan kejadian tersebut belum bisa melaporkan kejadian tersebut karena kondisi hujan dan tidak ada kendaraan. Pada jam 9 malam pihak korban baru melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian Sektor Motoling, Resor Minahasa Selatan.
Kapolsek Motoling, Iptu Tonny Simarmata mengatakan pihak kepolisian sedang dalam proses penyelidikan.
“Kami sudah menerima laporan pengrusakan, dan sedang memintai keterangan para saksi,” tukasnya.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post