Manado, Barta1.com – Tidak semua anak muda menyempatkan waktu liburannya dengan menjalankan usaha. Cafe, pantai, gunung, dan game identik sebagai selingan bagi anak muda untuk menikmati liburannya.
Namun berbeda dengan Valencia A Mailangkay, perempuan kelahiran Kembes, 4 Maret 1994 ini mengisi waktu liburannya dengan usaha peternakan babi. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Agustinus Mailangkay seorang petani dan Maritje Wentuk sebagai ibu rumah tangga, tak malu dengan usahanya tersebut.
Cia sapaan akrabnya, merupakan lulusan Politeknik Negeri Manado Jurusan Akuntansi Angkatan 2012 yang saat ini bekerja sebagai Admin Debit Usage di Bank BNI Cabang Manado. Memberikan makan, memandikan dan mencuci kotoran babi menjadi aktivitas Cia diluar aktivitas pekerjaannya. “Sudah setahun menjalankan usaha peternakan babi,” ujarnya saat dihubungi Barta1.com, Sabtu (6/11/2021).
Ia menyebut hari Sabtu, Minggu dan tanggal merah menjadi aktivitas mengurus usaha ternaknya. “Untuk hari kerja Senin sampai Jumat yang tangani usaha peternakan babi adalah orang tua. Ketika hari libur saya langsung mengurusnya,” jelas Cia sembari menyebut saat ini memiliki 21 ternak babi dipelihara.
Perempuan yang beralamat di Talawaan, Kecamatan Talawaaan Jaga VII, Minahasa Utara ini menyampaikan keuntungan beternak babi. “Selain menerima gaji dari pekerjaan. Keuntungan dari usaha beternak babi ini bisa membantu kebutuhan sehari-hari dan bisa juga ditabung,” tuturnya.
Selama setahun ini tercatat ada 6 ekor babi sudah terjual. 4 ekor anakan terjual, dengan harga jual Rp 850 ribu per ekor. Sedangkan sisanya babi hidup dijual per kilo Rp 37 ribu.
Bertempat tinggal di wilayah Minut, menjadi dorongan utama Cia untuk membuka usaha peternakan babi. “Berhubung tinggal di sini, dan mayoritas masyarakat Kristen. Atau sebagian besar sebagai penikmat daging babi. Jadi, menurut saya menjadi pengusaha babi sangat menguntungkan, disamping pendapatan besar bisa untuk investasi untuk acara pribadi,” ucapnya lagi.
Kesulitan yang sering dihadapinya adalah ketika waktu kerja, ayahnya sedang kerjaan sebagai Kepala Lingkungan. “Lalu adik kerja, sedangkan kakak satunya lagi tinggal di Langowan, ibu saya tidak tahu membawa kendaraan untuk mengantarkan pakan ternak ke lokasi peternakan babi. Sisanya, saya bisa kerjakan. Namun, kesulitan ini lama-kelamaan bisa diselesaikan atau pun ada jalan keluarnya,” tambahnya.
Cia berpesan kepada anak-anak muda untuk menikmati masa muda dengan hal-hal yang bermanfaat bagi banyak orang khususnya orang tua. “Jangan malu menjalankan segala usaha yang ada. Walaupun jalan kita berbeda jangan pernah menyerah. Mencobalah sendiri, tetap bangkit biar sudah jatuh beberapa kali. Jadi anak muda yang berkualitas, dan jangan lupa bersyukur,” pungkasnya.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post