Manado, Barta1.com — Wakil Ketua Komite I DPD RI Ir H Djafar Alkatiri MM MPd I, menyambut antusias kunjungan pasangan calon pemipin Kota Manado, Prof Julyeta Paulina Amelia Runtuwene dan Wakil Walikota Dr Harley Mangindaan SE MM (JPAR-AiM), Kamis (17/09/2020) di rumah pribadinya.
Pertemuan tersebut ikut dihadiri sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di seputaran Manado Utara. Dalam kapasitasnya sebagai senator dari Sulawesi Utara, Djafar berharap keduanya bisa merealisasi beberapa program andai diberi kepercayaan masyarakat memimpin Kota Manado nanti. Salah satu yang dititip Djafar adalah revitalisasi Shopping Center Pasar 45.
“Saya bermimpi kalau saya menjadi walikota atau wakil walikota, saya robohkan gedung shoping center dan bangun kembali menjadi trademark baru Kota Manado karena akan menjadi pusat peradaban Kota Manado dengan bangunan bertingkat, tersedia fasilitas baseman di bawahnya,” ujar sosok yang pernah juga duduk sebagai anggota DPRD Manado ini.
President Shopping Center pada eranya pernah menjadi ikon kota. Dulu bangunan besar di antara Pasar 45 dan kawasan Kampung Cina ini adalah salah satu pusat bisnis dan hiburan masyarakat. Sekarang masa keemansan Shopping Center telah bergeser. Kendati begitu aktivitas bisnis di gedung ini masih terasa hingga sekarang. Djafar mengkonsepkan Shopping bisa menjadi pusat belanja khas ibukota.
“Semua pedagang kaki lima bisa terakomodir ke dalam gedung tersebut. Modelnya kita gabungkan seperti Thamrin City dan Tanah Abang,” jelas Bang Djafar disabut aplus tokoh agama dan masyarakat yang hadir.
Mantan anggota DPRD Kota Manado ini juga berharap ada pembenahan signifikan terkait ketersediaan air bersih bagi masyarakat. Dia menceritakan bagaimana kerjasama pengadaan air bersih bagi masyarakat Kota Manado sekaligus menjadi saksi ketika dilakukan penandatanganan kerjasama di Belanda.
“Saya yang menolak kerjasama tersebut karena setelah diketahui proposal kita malah akan dijual ke Bank Eropa dan saya tidak setuju. Tapi tetap dilakukan penandatanganan kerjasama di dalam ruang walikota saat itu. Saya jelas kecewa,” jelas dia.
Kemudian lanjutnya soal saham PT AIR yang tidak menguntungkan pemerintah Manado.
“Saya tidak melihat ada ada ahli teknologi bagaimana pengelolaan air bersih layak untuk masyarakat. Untuk itu harus diperhatikan,” ujar Bang Jafar, sapaan akrab dia.
Ketiga, Djafar menyentil pengelolaan sampah. “Kita jangan hanya terfokus tambah sekian hektar lahan tanah untuk ditimbun sampah, tapi tidak ada pengelolaan sampah dengan teknologi sampai sekarang belum masuk. Sebenarnya bisa kerjasama dengan negara seperti Taiwan soal pengelolaan sampah yang bisa mengubah sampah menjadi energi yang bisa digunakan masyarakat dan ramah lingkungan,” terang Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) ini.
Keempat, Djafar melihat investor dari luar tidak bisa masuk ke kota Manado mengingat energi listrik saat ini tidak mampu
“Sebagai contoh, 60 persen lampu jalan banyak yang tidak bisa menyala karena ketersediaan listrik kurang, imbasnya investor besar tidak bisa masuk ke Kota Manado,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Paula mengakui, begitu banyak tokoh agama yang bekerjasama membangun Manado karena memiliki hubungan erat dengan pemerintah kota. Sudah pasti hal itu akan dilanjutkan.
“JPAR-AIM berharap semakin erat dalam mendukung pembangunan Kota Manado ke depan. Apalagi saat ini kami berhadapan dengan tokoh agama dan masyarakat terkenal dan sangat dekat dengan kami. Pertemuan ini sangat kami rindukan untuk membicarakan ke depan Manado dan saya mengajak mari sama sama membangun kota tercinta ini,” ungkap JPAR kepada Djafar Alkatiri.
“Komitmn saya dan Ai untuk menjaga dan mengawal kerukunan yang ada di Kota Manado ini yang terus terpelihara karena ini menjadi modal kami dalam membangun. Bagaimana kita menjalankan visi misi kami nanti, jelas kami membutuhkan pemikiran, masukan semua tokoh agama dan masyarakat seperti bapak Djafar Alkatiri ,” terang dirinya.
Dalam momen yang penuh dengan rasa kekeluargaan tersebut Harley mengatakan, pertemuan indah ini merupakan upaya saling melengkapi karena bertujuan untuk kesejahteraan warga Manado.
“Pastinya pertemuan ini sangat indah untuk Manado cerdas dan rukun ke depan, kami haturkan terima kasih,” ungkap Ai Mangindaan.
“Aku paham yang kamu katakan,” timpal Djafar. (**)
Peliput: Kimberly Mongkau
Discussion about this post