Catatan: Ady Putong
Saat mendirikan Barta1.com yang mulai tayang perdana 24 Juli 2018, tepat hari ini pada 2 tarikh lalu, kami bertiga mengusung semangat yang sama. Iya, karena Iverdixon Tinungki, Agust Hari dan saya memang hanya punya itu, semangat.
Sebelum-sebelumnya status kami adalah pekerja media. Lantas saat berubah menjadi pemilik media, status itu masih tersemat pada kami. Jadi selain menaruh visi akan jadi seperti apa media ini ke depannya, bentuk dan isinya pun harus kami rencanakan dan kerjakan. Memulai media baru memang lumayan berat dan melelahkan. Untung saja ada Rendy Saselah dan Albert Piterhein Nalang, 2 jurnalis muda yang membantu kami pada tugas-tugas awal di lapangan. Evan Taarae, Maikel Pontolondo, Stenly Gaghunting dan Cinri Assa yang bergabung kemudian, semakin memudahkan pekerjaan tersebut.
Sejak awal berdiri 2 tahun lalu, kami sepakat menyajikan bacaan berbeda buat masyarakat. Konten Barta1 yang disepakati itu adalah paduan informasi, edukasi dan hiburan yang mencerahkan. Konten itu pula seluas-luasnya diabdikan bagi masyarakat, karena jurnalis memang membuat tulisannya buat masyarakat, bukan buat elit. Kami dalam keniscayaan bahwa Barta1 akan seperti nama sesungguhnya yang merupakan akronim dari barometer berita.
Ternyata modal semangat itu bagi saya sudah cukup. Karena kerja membangun Barta1 justru menjadi menyenangkan dan harus terus dilakukan karena kami wajib memenuhi apa yang menjadi visi di awal dia berdiri. Jumlah pembaca yang semula ratusan terus bergerak ke ribuan, puluhan ribu bahkan kini mencapai digit keenam. Sesuatu yang luar biasa bagi kami yang hanya bermodalkan semangat membangun media di daerah.
Berita yang Barta1 sajikan saya bilang, paling tidak sudah punya pembaca tetap. Kami berupaya menggeser kebiasaan pembaca pada berita cepat saji ke arah berita yang mengutamakan kedalaman dan akurasi. Formula yang kami tawarkan ini, juga saya bilang, paling tidak telah diterima pembaca setia Barta1.com. Karena itu kami melengkapi rubrikasi Barta1 dengan tulisan-tulisan panjang yang menyisir sejarah, budaya, seni dan kesusastraan, agar warna berbeda yang kami tawarkan ke pembaca tak hanya sekadar arsiran, tapi kuat dan cemerlang. Belakangan justru berbagai tulisan dalam rubrikasi tadi yang menjadi killer content-nya Barta1, karena bisa meraup viewers dalam jumlah besar.
Dampak upaya membangun semua ini, kami merasa dihargai karena Juni tahun ini Barta1 menjadi salah satu media lokal di Indonesia yang menerima program Journalist Emergency Relief Fund dari Google News Initiative. Ini penghargaan besar bagi media lokal seperti kami yang baru jelang 2 tahun berdiri, tapi juga penambah imun dan semangat untuk terus berkreasi menciptakan konten berita berkualitas bagi semua pembaca.
Karena itulah genap di tahun kedua merayakan hari kelahiran, Barta1 wajib melahirkan inovasi. Seperti halnya ulang tahun pertama yang dirayakan dengan penerbitan buku, hari ini juga kami meluncurkan Buku berjudul “Nusa Utara, Masa Purba Hingga Era Kerajaan (Sebuah Reportase Sejarah dan Budaya) yang ditulis Iverdixon Tinungki. Menerbitkan buku adalah visi awal Barta1.com yang ingin terus menyumbang dan mengisi peradaban.
Dari perwajahan web, ada perubahan total yang kami lakukan dengan tampilan yang lebih ringan dan ramah di mata, tanpa mengesampingkan unsur elegan. Tapi yang spesial adalah logo baru yang sudah kami uji pemasangannya 2 pekan terakhir. Logo khas tersebut mudah-mudahan menjadi penanda bahwa di manapun pembaca berada akan tetap mengingat media ini sebagai penyaji bacaan berkualitas.
Selanjutnya, bersama Shandy Salangka, Barta1 punya tayangan video yang kesemuanya bisa dinikmati di Channel Youtube Barta1 Channel. Tak cukup hanya lewat tulisan, sajian informasi, edukasi dan hiburan sepatutnya pula diikuti lewat visual. Barta1 sangat beruntung punya rekan seperti Shandy yang mau bergabung dalam keluarga kecil seperti kami. Media online ini juga telah merambah aplikasi suara lewat podcast Barta Cerita. Di sini ada banyak percakapan ringan dari dalam ruang redaksi membahas berbagai masalah sosial, politik dan topik menarik lainnya, baik dengan para jurnalis hingga pakar pada bidangnya.
Tepat pada perayaan tahun kedua kehadiran Barta1.com di dunia online, yang paling utama kami harus haturkan syukur pada Tuhan yang sudah menghadirkan pembaca bagi media ini. Mereka tetap setia memelototi layar ponsel atau laptopnya demi membaca kata demi kata yang dirangkai menjadi berita. Kesetiaan ini juga sudah lulus uji, kendati pembaca menghadapi hari-hari melelahkan akibat pandemi yang melanda dunia. Terima kasih buat semua pembaca Barta1, semangat kami untuk kalian masih sama dan akan terus sama geloranya.
Salam sayang kami dari Tuminting, Tuhan memberkati. (***)
Discussion about this post