Manado, Barta1.com – Banjir yang terjadi di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Kota Manado adalah memang karena alam, sehingga intensitas curah hujan yang tinggi, tapi ada faktor kelalaian manusia juga. Kejadian banjir ini dirasakan oleh warga Mahawu dan sekitarnya beberapa tahun belakangan ini.
Pertanyaannya kenapa demikian? “Pendapat saya pribadi itu dikarenakan pembukaan lahan-lahan baru untuk pembangunan perumahan-perumahan daerah Utara Manado yang mungkin tidak sesuai dengan aturan yang ada,” kata Anggota DPRD Manado, Lucky Datau, belum lama ini.
Penebangan-penebangan pohon yang tidak sesuai dengan kajian AMDAL, UPL dan UKL). Sehingga daerah-daerah resapan air hilang dan fatalnya masyarakat merasakan dampaknya. “Pemkot Manado harus lebih teliti dan selektif mengeluarkan izin-izin bukan sekedar yang penting ada,” katanya.
Banjir lokal yang menakibatkan genangan air yang terjadi di seputaran bantaran sungai Tondano, ini dikarenakan ada penyumbatan saat pembuangan drainase ke sungai oleh pembangunan proyek DAS Tondano, imbasnya masyarakat yang kena dampaknya.
Pertanyaannya kapan proyek ini dilanjutkan? “Pemkot Manado seharusnya lebih peka mencari alternatif mencari solusi jangan tinggal diam menyaksikan penderitaan masyarakat,” pungkasnya.
Peliput : Albert P Nalang
Discussion about this post