Manado, Barta1.com — Konflik Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) resmi menjalar ke Sulawesi Utara. Kondisi itu tercipta, menyusul adanya musyawarah daerah atau Musda versi Haris Pertama yang berlangsung Jumat (29/11/2019) di Sekretariat KNPI Sulut, Gedung KONI Sario Manado.
Haris Pertama menghadiri langsung Musda yang tetap mengesahkan Jackson Andre Kumaat sebagai Ketua DPD KNPI Sulut. Haris yang mengklaim dirinya adalah ketua sah sebagaimana hasil Kongres Bogor pada Desember 2018 lalu, dalam kesempatan itu meminta Gubernur Sulut Olly Dondokambey jangan sampai salah.
“Jadi pak Olly jangan salah-salah, nanti bisa stres sendiri, gitu loh,” sebut Haris saat diwawancarai media.
Lantas mengapa nama Olly sampai terbawa-bawa dalam konflik KNPI pusat? Ini bermuasal 2 hari sebelumnya putra Olly, Rio Dondokambey, baru saja disahkan sebagai Ketua KNPI Sulut versi Noer Fajrieansyah dalam Musda yang berlangsung di Hotel Mercure Minahasa. Mengamati situasi tersebut Haris mewanti, jangan sampai KNPI dijadikan tunggangan politik pada musim Pilkada 2020.
Baca Juga: Putra Gubernur Sulut Galang Dukungan Maju KNPI Sulut 1
“Jangan (karena) persaingan politik di 2020 dan dia (Olly) menginginkan anaknya menjadi ketua DPD untuk sebagai kendaraan politik Olly Dondokambey, ndak sepakat saya,” tegas Haris.
“Pak Olly sebagai gubernur, apalagi yang telah ikut sesat ini anaknya, yah tolong ingatkan anaknya kembali ke jalan yang benar,” kata dia lagi.
Haris juga mengaku tidak khawatir KNPI Sulut yang dipimpin Andre Kumaat tak bakal dikucuri dana hibah dari APBD provinsi. Sebab kata dia, banyak pengurusan KNPI di daerah yang hidup, bisa menjalankan program, tanpa sepeser pun hibah pemerintah.
Silang sengkarut pengurus KNPI pusat berlangsung sepanjang tahun ini. Ketua KNPI yang diklaim terpilih oleh masing-masing pihak, bukan hanya 2 saja, tapi hingga 4 versi! Haris dan Noer adalah hasil Kongres Bogor yang berlangsung 2 babak. Tetapi muncul juga nama Abdul Azis versi Kongres Hotel Borobudur Jakarta dan Cupli Risman yang terpilih dalam kongres luar biasa di Bidakara Jakarta. Semakin mendekat ke penghujung tahun tinggal 2 versi yang terus mencuat, Haris Pertama dan Noer Fajrieansyah.
Menyangkut versi-versi lain di lembaga yang mewadahi beragam organisasi kepemudaan di Indonesia ini, Haris menyebut sepatutnya ketua KNPI yang sah adalah hasil kongres. Apalagi disodori pertanyaan soal figur lain yang diabsahkan lewat Surat Keputusan Kemenkum HAM.
“Dalam AD/ART kan ketua itu hanya dipilih dan ditetapkan lewat kongres, jadi saya tolak itu namanya SK-SK Kemenkum HAM, tak sesuai AD/ART organisasi,” cetus dia.
Dalam Musda KONI, kepemimpinan Jakcson Kumaat terkesan mendapat pengakuan dari sejumlah mantan Ketua KNPI Sulut. Nampak hadir Ketua periode kedua Wempie Frederik, yang pula mantan Walikota Manado, Ketua ke-10 Jefrie Delarue serta Ketua ke-11 Fabian Sarundajang.
Sementara di Musda Mercure, pelantikan Rio Dondokambey dilingkar pejabat-pejabat Pemprov Sulut, seperti Wakil Gubernur Steven Kandouw dan Sekretaris Provinsi Edwin Silangen. Juga Wakil Bupati Minahasa Robby Dondokambey, tak lain paman Rio sendiri.
“KNPI hanya ada satu, mari bersama menjadikan KNPI Sulut sebagai wadah menciptakan generasi-generasi yang berkualitas,” kata Rio saat didaulat sebagai ketua.
Mengenai pernyataan Haris Pertama, Barta1 sempat meminta tanggapan dari pihak terkait Rio Dondokambey. Namun hingga berita ini di-publish, tanggapan dimaksud belum juga diterima. (*)
Peliput: Chindry Assa
Editor: Ady Putong
Discussion about this post