Sangihe, Barta1.com – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, kembali menorehkan prestasi dikancah nasional. Kali ini, daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina itu, menerima penghargaan Indeks KELOLA (Kinerja dan Efektivitas Pengelolaan APBD) pada kategori Outcome Bidang Pendidikan yang diselenggarakan Katadata Insight Center (KIC).
Penghargaan tersebut diterima langsung Bupati Jabes Ezar Gaghana di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis, (28/11/2019). Bupati juga sekaligus menjadi salah satu narasumber pada diskusi panel yang memaparkan inovasi dalam memecahkan permasalahan pada sektor pendidikan di Kepulauan Sangihe.
Diantaranya adalah ragam inovasi mengejar target pendidikan yang berkualitas. Dari sisi infrastruktur, pemerintah daerah berusaha memenuhi ruang kelas dan ruang guru yang memadai, serta jumlah guru yang signifikan.
Hal demikian juga merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya, dimana Sangihe tidak ada penerimaan CPNS dari pemerintah pusat dan banyaknya tenaga pengajar yang pensiun.
“Dalam dua tahun terakhir ini karena banyak guru yang sudah pensiun, kami mengambil kebijakan dengan program Sangihe Mengajar untuk wilayah sekolah di kepulauan melalui APBD,” kata Gaghana.
Tak hanya itu menurut dia, Pemkab Kepulauan Sangihe juga punya program untuk mengurangi angka putus sekolah, dimana sekolah tidak hanya meluluskan anak didiknya, namun kepala sekolah dan gurunya harus mengantar muridnya dari SD ke SMP begitu juga ke SMA. “Sehingga ini dapat mendorong perubahan pada pendidikan dan perolehan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sangihe cukup tinggi,” ungkapnya.
Selanjutnya berangkat dari kondisi wilayah kepulauan yang mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi, bupati meminta adanya regulasi yang perlu dievaluasi oleh pemerintah pusat, seperti syarat untuk guru menerima sertifikasi khususnya di Kepulauan Sangihe kiranya memperhatikan kondisi wilayah.
Meski demikian menurutnya Pemkab Kepulauan Sangihe tidak menyerah pada keadaan, namum ada berbagai terobosan seperti aksesbilitas transportasi ke wilayah pulau dengan menyisip pembiayan dari APBD, sehingga kunjungan dari pulau ke pulau dapat terfasilitasi.
Indeks KELOLA adalah metode penilaian yang mengukur keberhasilan suatu daerah dalam mengelola APBD sehingga berdampak langsung kepada masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan perekonomian. Metode Indeks KELOLA dirumuskan oleh Tim Katadata Insight Center (KIC) dengan sejumlah doktor ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.
Peliput: Rendy Saselah
Discussion about this post