Manado, Barta1.com – Banyak calon legislatif (caleg) menampilkan tim pemenangan yang tampak elegan dan elitis, sehingga kalangan akar rumput atau konstituen merasa sekadar obyek eksploitasi suara, dan sangat berjarak dengan calon yang akan dipilih.
Hal berbeda diterapkan Caleg Nomor Urut 8 PDI Perjuangan Dapil Manado untuk DPRD Sulut, Wulan T Zesty Sambul SPd. Ia justru menggalang infrastruktur kerja pemenangan langsung di tengah konstituen.
“Tim pemenangan Zasty Sambul adalah masyarakat pemilih itu sendiri,” ungkap Hitler, Koordinator Tim Pemenangan Zesty Sambul Wilayah Manado Utara, saat ditemui di Hall Café, Tikala, Rabu (6/3/2019).
Dikatakan Hitler, strategi pemenangan yang diterapkan calegnya itu terasa mumpuni dalam meraup dukungan karena masyarakat pemilih merasa tidak ada jarak atau jurang pemisah dengan calon yang akan mereka pilih. Bahkan, tambah dia, justru lebih mempererat suasana kekeluargaan.
“Dengan pendekatan yang lebih merakyat inilah yang membuat elektabilitas Zesty terus melambung,” kata dia.
Masyarakat nelayan pesisir Manado ternyata menyatakan pengakuan yang sama. “Ibu Wulan Zesty Sambul sudah kami anggap keluarga kami sendiri, jadi memilih dia sudah menjadi kewajiban kami,” ungkap Johny Runtuwene, seorang nelayan yang mukim di Kelurahan Karangria.
Dikatakan Johny, selain dirinya merupakan anggota Tim Pemenangan Akar Rumput, kedekatan sosok Zesty Sambul dengan basis massa nelayan dan masyarakat pesisir sudah lama terbangun.
“Sudah puluhan tahun Ibu Zesty dan keluarganya dekat dengan masyarakat nelayan. Ia dan suaminya bapak Rizal Layuck sangat banyak membantu kami masyarakat nelayan. Mereka orang baik dan sangat peduli membantu berbagai kebutuhan masyarakat di sekitar kami,” kata Johny.
Alex Thomas, seorang montir yang juga Pelayan Khusus di salah satu gereja di Kelurahan Sumompo mengaku mendukung Zesty Sambul, bukan karena ia memang militan PDI Perjuangan. Namun karena figur Caleg PDIP yang didukungnya itu adalah sosok yang merakyat.
“Zesty Sambul berbeda dengan caleg lainnya yang hanya bergaul dengan kalangan orang atas. Ia bukan baru sekarang berada di tengah masyarakat, tapi sudah lama, sudah bertahun-tahun membantu kami, membantu pembangunan gereja, membantu kelompok paduan suara, bahkan membantu membiayai pendidikan anak-anak kurang mampu,” papar Alex. (adv)
Penulis : Albert Piterhein Nalang
Discussion about this post