MANADO, BARTA1.COM – Marine deberis dan microplastik merupakan isu yang sangat gencar digaungkan saat ini di seluruh dunia. Dimana sampah di laut akibat perilaku manusia yang tidak membuang sampah pada tempatnya.
Pernyataan ini disampaikan Marlon Kamagi, Bank Sampah CELLS Manado, Jumat (7/12/18).
Ia menyebutkan isu plastik dalam ukuran kecil (microplastic) sudah masuk dalam siklus atau rantai makanan yang berdampak pada kesehatan manusia.

Sedangkan isu climate change dalam undang-undang persampahan mengatur pelarangan membakar sampah, karena hasil pembakaran berdampak pada polusi udara yang bisa meningkatkan emisi gas rumah kaca.
“Demikian juga sampah organik yang dikelolah berdampak pada emisi gas methan sebagai gas rumah kaca yang dampaknya terjadi perubahan iklim yang mengakibatkan pemansan global,” katanya.
Untuk itu Bank Sampah Celebes Energi Lestari (CELLS) Manado menjadikan sampah plastik sebagai sampah yang memiliki nilai jual serta bisa dibuat sebuah bahan yang bisa digunakan kembali. “Plastik bisa diolah menjadi campuran aspal, kerajinan tangan, bahan bakar dan bisa dijadikan emas seperti yang dikatakan pihak Pegadaian,” tutur Marlon.
Selain melakukan penanganan mengenai sampah plastik, CELLS Manado juga mekedepankan program edukasi ke masyarakat mengenai sampah plastik yang memiliki nilai jual.
“Kami sangat terbuka ketika ada masyarakat yang mau menjadi nasabah dengan menabung sampah plastik kepada kami. Dan sampah plastik yang kami dapat dari nasabah kami, akan bernilai uang bagi nasabah kami,” ujarnya.
Peliput : Meikel Eki Pontolondo
Discussion about this post