MINSEL, BARTA1.COM – Cukup banyak petani yang tak menyadari pekerjaan mereka sangat beresiko dan butuh perlindungan diri. Itu sebabnya, PT Asuransi Sinar Mas melakukan kegiatan literasi keuangan: perencanaan keuangan untuk petani, di Kantor Lurah Rumoong Bawah, Kecamatan Amurang Barat, Minahasa Selatan, Jumat (19/10/2018).
Acara dibuka Pdt Moudy Tuwo yang kemudian mendengar sambutan dari Dumasi Marisina Magdalena Samosir yang banyak menjelaskan pentingnya para petani ikut asuransi. “Literasi keuangan mengajarkan kepada para petani, termasuk petani kelapa di Minsel untuk tahu mengatur keuangan. Kita harus pintar mengatur manajemen keuangan,” ujarnya.
Ia menyebutkan petani itu mendapatkan uang bukan habis hari itu juga, harus piawai mengelola keuangan sehingga bisa sejahtera. “Hari ini juga kami menyerahkan 2 ribu kartu asuransi gratis kepada para petani,” kata Dumasi.
Bupati Minsel, Tetty Paruntu yang diwakil Asisten Bidang Perekononian dan Pembangunan, Dicky Keintjem mengaku Pemkab Minsel sangat mendukung program PT Asuransi Sinar Mas yang melakukan kegiatan literasi keuangan.
“Literasi keuangan ini sangat mengedukasi petani bagaimana mengelola keuangan yang mereka miliki. Pemkab Minsel sangat mengapresiasi dan berharap ada manfaat yang boleh dirasakan masyarakat khususnya petani kelapa,” ujar Dicky.
Dia menambahkan, ada sekitar 48 ribu hektar lahan yang digrapa petani kelapa sehingga cukup punya potensi untuk kesejahteraan. “Tapi jangan lupa pekerjaan sebagai petani harus dilindungi melalui asuransi. Pohon kelapa semakin tinggi dan petani makin tua, maka perlu petani dilindungi oleh asuransi untuk menjamin kesehatan dan kejiwaan. Petani harus ingat itu,” bebernya.
Saat itu PT Asuransi Sinar Mas menjelaskan tentang pentingnya mengikuti asuransi. “Kami memberikan jaminan kepada petani senilai Rp17 juta jika ikut program kami,” ujar Dumasi.
Franky, salah satu petani ikut senang mendapat materi tentang literasi keuangan. “Saya baru tahu bagaimana perencanaan keuangan yang baik. Jujur saja kami banyak uang saat panen, tapi kami bingung uang itu ke mana karena habis dipakai. Dengan adanya materi literasi keuangan ini kami lebih tahu mengatur keuangan nanti,” imbuhnya.
Penulis : Agustinus Hari
Discussion about this post