• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Rabu, November 12, 2025
  • Login
Barta1.com
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Talaud
    • Kotamobagu
    • Edukasi
    • Nasional
    • Barta Grafis
    • Prodcast
  • Politik
  • Kultur
    • Budaya
    • Sejarah
    • Seni
    • Sastra
    • Biografi
  • Fokus
    • Lipsus
    • Opini
    • Tajuk
  • Olahraga
  • Mereka Menulis
    • Esoterisisme
    • SWRF
  • Video
  • Webtorial
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Talaud
    • Kotamobagu
    • Edukasi
    • Nasional
    • Barta Grafis
    • Prodcast
  • Politik
  • Kultur
    • Budaya
    • Sejarah
    • Seni
    • Sastra
    • Biografi
  • Fokus
    • Lipsus
    • Opini
    • Tajuk
  • Olahraga
  • Mereka Menulis
    • Esoterisisme
    • SWRF
  • Video
  • Webtorial
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
Barta1.com
No Result
View All Result
Home Gallery

Sajak-sajak Jane Anastasia Angela Lumi

by Agustinus Hari
31 Juli 2018
in Gallery, Sastra
0
Sajak-sajak Jane Anastasia Angela Lumi
85
SHARES
448
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

STELLA

Stella menyanyikan musim daundaun
seperti balada Eva Cassidy di ingatanku
pada waktu yang sama
malam menjadi sedemikian akrab
dan kita berterimakasih pada keheningan
yang menjadikan denting denting
seperti kecupan tak berujung

Kini rupa persahabatan selekas gegas hujan
ia meninggalkan jejak pada tanah
meresapi segala makna
kemudian kembali membubung ke awan
menggapai bintangbintang
menggapai tahta Stella
sebelum pada akhirnya jatuh kembali memeluk bumi

Di ketakberhinggaan itu
pesan suaramu dan lariklarik puisiku
adalah catatan
yang kita pinjam dari musim gugur
karena daun daun berjatuhan
kau nyanyikan tadi
menitip pesan sepi di pelupuk malam

2018

MARIA CLARA

Dengan secangkir matahari 1852
penyair memacari Maria Clara
kota bukan sekedar rumah pengelana
mereka akan pulang
bila senja memanggil
Una Limosna Por El Amor de Dios,

mainkan aku lagu itu
kota bukan sekedar rumah pengelana
tulis penyair pada secarik hati sahabatnya
orang orang akan selalu pulang
dan meninggalkan jejak tawa
di tubuh senja
yang berkilauan

2018
ESPANA

aku percaya Romance de Amor yang anonymous
berasal dari tanah romantikmu
di sanalah Tarrega
duduk menulis
berlembar lembar lagu
yang diejawantahkan gitar
kuharap lagu kita yang tadinya asing kini dicinta
dan kita tak sendiri menziarahi zaman

Espańa
waktu kuhitung mundur
pada kecintaan
yang takusai
terhadap aura gadismu
yang menatap mentari
dan merindu hujan
dan terhadap gagah
pemuda mupada
festival festival pemujaan
Lagrima, Adelita, Marietta,
serta kenangan
pada Alhambra terdengar dari balik ingatan
yang selalu ku gali tentangmu
Vamos Espańa

2018

MALAM LIEBESTRÄUM

Lama sekali
sejak senja berpamitan
masuklah dalam meditasi musikal
sabda sabda Liebesträum
mengekalkan malam dan air mata manusia
sehingga bila esok mengetuk
manusia akan mampu mengucap
Aku menemukan Cinta,
Aku bercakap cakap dengannya!

2018

ODE KEHIDUPAN

Seperti aku mensyukuri
secangkir kopi jahe
dan sepotong kue
yang remahremahnya
menjadi untaian harapan
aku mensyukuri ketika
kau menghirup kopi itu perlahan

Seperti aku mensyukuri sisa hujan
yang menjelma kolam kolam kecil pada tanah
aku mensyukuri kenangannya
pada alas kakiku

Seperti aku mensyukuri dawai
yang masih bisaku petik
demikian aku mensyukuri
rindu sederhana pada telaga matamu
Seperti aku mensyukuri
Kicau burung pagi senja
aku pun mensyukuri
satu menit cahaya nirvana
di kamar jantung kita

Kini aku mensyukuri
miliaran detik lagi meski tak ‘kutahu
berapa bulan dan berapa matahari
‘tuk dijadikan puisi
setiap diskusi diskusi malam
setiap percakapan percakapan pagi
setiap doa yang semata mata
syukur

2018

ORATORIO PENYAIR

Dunia ku sulit kau pahami
empat musim dan terus saja bergulir
bening dan memantul di permukaan lautan

resah seperti hujan, damai seperti pagi
memuja bunga Lily di padang lembah
tertutup bagi keingintahuan
namun ramah pada kesunyian…

2017

DETIK KIAN MALAM

detik kian malam
menuntaskan syair syair Ad Infinitum
sambil terpesona pada serangkaian Oratorio
yang diracik tangan Helmuth Rilling…

Kopi telah tuntas…menuntaskan satu do’a
untuk esok yang masih mimpi
2017

AD INFINITUM

…dan Judas
ia mengecup mimpi buram keping perak
teriaknya berdarah
dalam diam seribu tahun
hujan hujan puisi
derai derai sengsara
bukan dari matanya yang memerah
dari luka Kristus yang tersayat
Ad Infinitum, cabiklah Aku
Ad Infinitum, kecuplah Aku…

2017

CATATAN SEMBILAN MARET
(Hari Musik Nasional)

Aku memang selalu suka
pada Grande Valse Viennoise
barisan gadis cantik bergaun musim semi
dengan biola, flute dan cello
di balik dinding dinding mewah
pasangan kekasih berdansa
menjemput hari esok
bersama gitar selalu ku nikmati
gelora energi Heitor Villa Lobos
dalam choros dan etude

Namun apa dapat menggantikan
percintaan tagonggong dan sang penabuh
apa dapat menyamai
alunan lagu kayu kayu terbaik kolintang
deretan bambu membentuk performa angklung
jari jemari gemulai mendentingkan gamelan
dan tembang nenek moyang mendaraskan syair syair bijak
dendang riang remaja berlagu nusantara
mereka berpakaian cerah dalam kelompok paduan suara
membawakan repertoire airmata nenek moyang

Di dalam semuanya itu
aku terhanyut arus nada bangsaku
di dalam gelombang karsa para pencipta
selalu saja di tanah ini
bumi yang udara nyawarnawarni
kita bercerita bahwa membangun mimpi
seniscayamenyesapsecangkir kopi
namunbarisanbudayaasingitu
sepertipencakarlangit
menjulangmenantangmimpiku

Sembilan Maret, di sejarah yang taksepi
biarkan aku menulis sedikit puisi
kalau cintaku kepada negeri
sekuat hasrat menjumpagita bunda pertiwi
dicintai anak anaknya sendiri

2017

SONATA DAUN MAPLE

Diam diam aku memungut
Kenangan daundaun maple
yang gugur pada musim itu
penyair selalu saja kebingungan
meramu rasa selain pada kata
duduklah bersamaku di kursi kayu
di tepi sungai roh roh redwind trees
marilah kita menguji
apakah ingatan tentang cinta
serumit kumpulan nada
yang diukir di bongkahan batu
di suatu sudut pulau itu

Aku hendak menceritakan padamu
ternyata di sana aku bertemu cinta
ia menyapa dalam sonata
dan aku tak punya apa apa
kecuali tanggapan dalam sajak sajak
bahwa aku ingin ada di sana
angin, riak sungai, jalan setapak,
foto sepasang kekasih dipajang
dan daun daun maple
terus berdandan molek
merias bumi yang sepi
membalut luka yang manis
penyairakan kehabisan kata kata
ketika akhirnya senja menyapa
mesti berpamitan
untuk esok belum nyata
dan kemarin tak lagi nyata
kecuali saat ini, digenggam erat
aku mesti belajar menulis sonata
mengisi ruang ruang,
menjamu tuan waktu
hingga benarlah syair pertapa
“tak ada yang lebih indah
Selain memandang musim gugur
Usahlah menginginkan lebih dari itu”

2016


*) JANE ANASTASIA ANGELA LUMI, penyair satu ini, kesehariannya tidak lepas dari gitar. Ia memang cukup piawai memainkan gitar klasik. Bahkan ketika tampil membaca puisi, iringan petikan gitar ikut hadir di sana. Membaca sekian banyak puisinya, kita dipertemukan dengan diksi-diksi dari khazanah musik klasik Eropa.
Jane Anastasia Angela Lumi, memang penyuka musik klasik. Penyair dan Sarjana Sastra ini lahir di Tomohon, Sulawesi Utara pada, 8 Januari 1980. Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kebudayaandan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun 2009-2016, dan pada Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Utara sejak Januari 2017 hingga sekarang.

Ketertarikannya pada dunia sastra dan seni dimulai sejak bangku SMP, dimana ia banyak menulis puisi. Menamatkan pendidikan strata satu pada Fakultas Sastra Jurusan Sastra Inggris Universitas Sam Ratulangi Manado tahun 2003. Pernah mewakili Indonesia pada International Training Program on Ecotourism for Pacific Countries yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI berkerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Universitas Gajah Mada Jogjakarta tahun 2011. Dalam program tersebut, Jane –sapaan akrabnya—berkesempatan mempresentasikan Indonesia dan Sulawesi Utara sekaligus potensi seni budaya dan pariwisata.

Padatahun 2012, bersama lima peserta dari Indonesia, ia mengikuti Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths Programme di Jepang. Program tersebut turut memperkenalkan khazanah seni budaya Sulawesi Utara dan Indonesia di mata dunia.

Tahun 2012, puisi-puisinya dimuat dalam Antologi Puisi Pinangan bersama 34 Penulis Dapur Sastra Jakarta yang diterbitkan oleh Teras Budaya Jakarta. Kemudian, bersama sepuluh penyair se-Sulawesi Utara, ia tampil membacakan puisi karya penyair Indonesia asal Sulawesi Utara Iverdixon Tinungki pada Festival Maleo, yang menyerukan tentang pelestarian alam di Manado Town Square, Desember 2015.

Selainaktif di berbagai kegiatan pariwisata, seni dan sastra, Jane pernah menjadi anggota paduan suara (PSM) Unsrat dan Vox Angelica Choir Manado. Ia juga menulis syair dan lirik untuk komposisi lagu paduan suara berjudul “Gemini Reconciliationist” karya komposer Sulawesi Utara Stevano Samuel.

Saat ini ia dipercayakan menjadi pembina paduan suara Deo Cantate Ensemble Choir yang memfokuskan pada kegiatan pelayanan musik di gereja dan masyarakat.

Penulis: Iverdixon Tinungki

Barta1.Com
Tags: Jane Anastasia Angela LumiVox Angelica Choir Manado
ADVERTISEMENT
Agustinus Hari

Agustinus Hari

Pemimpin Redaksi di Barta1.com

Next Post
Ditahan Tahuna FC, PS Bawata Nusa di Dasar Klasemen

Ditahan Tahuna FC, PS Bawata Nusa di Dasar Klasemen

Discussion about this post

Berita Terkini

  • Panggung Bebas GMKI dan GMNI Politeknik: Merajut Persatuan di Hari Pahlawan 12 November 2025
  • Polimdo Berkomitmen Tingkatkan Mutu Akademik, Dr. Diane Tangian Hadiri Forum Nasional di Batam 11 November 2025
  • Sosok Sentral Ini Ada di Mana – Mana, Setiap Pembahasan DPRD Sulut  11 November 2025
  • Pansus DPRD Sulut Dorong Optimalisasi Peran PDPS dalam Ranperda Perumda 11 November 2025
  • Menjaga Keindahan Gunung Klabat, SPAMU Gelar Lomba Sapu Bersih Sampah: 469 Kg Terangkat 10 November 2025

AmsiNews

© 2018-2020 Barta1.com - Hosting by ManadoWebHosting.

No Result
View All Result
  • #12328 (tanpa judul)
    • Indeks Berita
  • Contact
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Kebijakan Privasi
  • Laman Contoh
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Talaud
  • Webtorial

© 2018-2020 Barta1.com - Hosting by ManadoWebHosting.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In