Manado, Barta1.com – Sebuah kehormatan tertinggi bagi perguruan tinggi Politeknik Negeri Manado (Polimdo), ketika dikunjungi oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Republik Indonesia (RI), Prof. Stella Christie, B.A.,M.A.,Ph.D, Jumat (14/3/2025).
Wamendiktisaintek, Stella Christie bersama rombongan yang didampingi langsung oleh Wakil Gubernur Sulut, Dr Johannes Victor Mailangkay SH MH, disambut baik oleh Direktur Polimdo Dra Mareyke Alelo MBA beserta jajarannya. Bahkan disambut oleh mahasiswa dengan tarian Kabasaran, sebelum memasuki ruang Theater Polimdo.
Kedatangan Stella ke Polimdo guna mendengarkan paparan riset dari para dosen, sekaligus mengajak berdialog terkait peningkatan pendidikan, khususnya di bidang vokasi.
Bahkan Wamendiktisaintek sendiri memberikan pujian kepada Perguruan tinggi bertajuk vokasi. “Polimdo luar biasa, bisa menjadi contoh nasional. Di mana riset lokal, itu bertujuan untuk mengembangkan ekonomi lokal.”
Bahkan dirinya berbangga dengan hasil riset yang dipaparkan oleh Polimdo, baik dosen maupun mahasiswa. “Riset ini sangat mengagumkan, terima kasih atas kerja keras dan inovasinya. Semuanya telah saya catat,” ujarnya.
“Sekali lagi, sangat mengagumkan karena semuanya itu menggunakan sumber daya alam indonesia dan sumber daya alam lokal,” tambah Stella seraya menambahkan bila dirinya akan membuat peta riset Indonesia.
Sedangkan Direktur Polimdo Dra Mareyke Alelo MBA mencoba memaparkan terkait Desa binaan Polimdo yaitu Desa Budo di Kabupaten Minahasa Utara. “Di mana Polimdo berhasil memberikan pendampingan terhadap masyarakat di desa tersebut. Dan menjadikan Desa Budo, menjadi destinasi pariwisata.”
Polimdo bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO) atau Organisasi Buruh Dunia sudah memperkenalkan kesuksesan dalam mengembangkan ekonomi masyarakat pesisir, tepatnya di Desa Wisata Budo ke mancanegara.
Pada pertemuan itu, dosen dan mahasiswa Polimdo memaparkan hasil risetnya menggunakan bahan lokal, seperti hasil daur ulang bahan plastik hingga bahan bangunan yang terbuat dari hasil alam yang ada di Sulawesi Utara. (*)
Editor: Meikel Pontolondo
Discussion about this post