Manado, Barta1.com – H. Amir Liputo, SH salah satu politisi yang terbilang matang di antara pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara.
Kematangan itu bisa dilihat dari kepercayaan Masyarakat Sulawesi Utara, khususnya dapil 1 Kota Manado yang masih mempercayakannya masuk periode ketiga untuk menjadi bagian dari DPRD Provinsi Sulawesi Utara periode 2024-2029.
Di mana sebelumnya, Pria berdarah Gorontalo – Sangihe Talaud itu sudah dipercayakan masyarakat Kota Manado sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara sejak periode 2014-2019, kemudian terpilih lagi di periode 2019-2024. Dan berlanjut pada periode 2024-2029, dengan meraup 12. 969 suara dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kepercayaan masyarakat terhadapnya tidak di sia-siakan, apalagi memperjuangkan aspirasi masyarakat ketika memasuki agenda pembahasan kebijakan anggaran, pengawasan Perda dan APBD, serta pembahasan Ranperda. Semua itu dibuktikan oleh Kader PKS ini, pada setiap pembahasan rapat dengar pendapat (RDP) dengan mitra kerja, Badan Anggaran (Banggar) bersama TPAD (tim anggaran pemerintah daerah), serta tim penyusunan Ranperda dengan berbagai stakeholder.
Pimpinan yang memiliki moto hidup: “Ridho Allah SWT Kunci Sukses Hidup”. Tidak sekedar bicara saat menjalankan tugasnya, melainkan menggunakan data dari apa yang ia temukan di lapangan.
Hal itu belum lama ia buktikan saat pembahasan APBD tahun 2025 bersama TPAD Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (29/11/2024. Amir yang diberikan kesempatan oleh pimpinan Banggar, Fransiskus Andi Silangen, menyampaikan pendapatnya.
“Saya baru turun dari Kapal setelah mengunjungi Talaud. Dan jalan Provinsi di Talaud, khususnya di Pulau Salibabu dan Kabaruan sangat memprihatinkan. Saya berharap ini ke depan mendapatkan perhatian, termasuk yang ada di Kepulauan Sangihe,” ungkap Amir.
Selain menyampaikan persoalan yang ia temukan di Kepulauan Talaud dan Sangihe. Anggota DPRD Kota Manado Periode 2004 – 2009 ini ikut meminta TPAD Provinsi Sulawesi Utara memperhatikan sebuah Gereja yang ada di daerah Kleak yang selama ini kesulitan air.
“Kami mohon ini mendapatkan perhatian. Gereja tersebut adalah, GMIM Musafir Kleak. Sekali lagi, tolong ini diperhatikan. Mudah – mudahan ini mendapatkan perhatian,” tuturnya.
Lanjut Amir, entah ini akan diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara maupun Kota Manado, sekiranya Gereja ini mendapatkan air bersih.
Apa yang disampaikan oleh Aba Amir sapaan akrab kepadanya. Langsung ditanggapi oleh Sekretaris Provinsi Sulut, sekaligus Ketua TPAD, Steve Kepel. “Ruas-ruas jalan Provinsi di Pulau Salibabu dan Kabaruan sebagian sudah dianggarkan. Mudah-mudahan, tahun depan bisa diperbaiki dan ada perubahan.”
Berkaitan dengan persoalan air bersih di Gereja GMIM Musafir Kleak. Setelah Aba Amir menyampaikan persoalan tersebut, PJ Walikota Manado, Clay Dondokambey terlihat menyampaikan siap dan mencatat aspirasi yang ada.
Tidak sampai di situ. Amir juga di periode 2019-2024, mampu mengajukan pembahasan Ranperda (rancangan peraturan daerah) tentang Haji menjadi Peraturan Daerah (Perda). Ini merupakan kabar bahagia bagi umat Muslim di Sulawesi Utara.
“Ranperda (Rancangan peraturan daerah) layanan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan ibadah Haji. Syukur Alhamdulillah mendapatkan persetujuan dari Kementerian dalam negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI), untuk ditetapkan menjadi Perda. Untuk itu, saya mengingatkan dengan berlakunya Perda ini, maka biaya lokal minimal pesawat dari Kota Manado ke Balikpapan PP (Pergi-Pulang) itu menjadi tanggung jawab Pemerintah,” ucap kader PKS itu sembari juga menyampaikan 2 Ranperda lainnya, seperti Ranperda tentang perlindungan dan pelestarian danau Tondano dan Ranperda tentang perubahan ketiga atas peraturan daerah Provinsi Sulawesi Utara nomor 4 tahun 2016 tentang pembentukan susunan perangkat daerah Provinsi Sulawesi Utara.
Sehingga dia berharap kepada Ketua TPAD Provinsi Sulut, berkaitan dengan nego tentang Perda Haji ini jangan lagi ke Kementerian Agama, tapi langsung ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. “Supaya dapat bekerja sama dengan pihak penerbangan, sehingga mendapatkan harga yang dapat dijangkau oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Kami berharap anggarannya disiapkan.”
Berkaitan dengan penganggaran bagi 3 Ranperda yang diketuk menjadi Perda. Steve menjawab, anggarannya sudah disiapkan.
Bahkan anggota dari Fraksi PDI Perjuangan itu meminta perhatian Pemerintah Provinsi Sulut, berkaitan dengan masyarakat miskin yang tempat tinggalnya sangat memperihatinkan. Hal itu, dibuktikan dengan ditayangkannya foto di mana ia melakukan kunjungan lapangan kebeberapa keluarga. Salah satunya, di Kecamatan Mapanget.
Begitulah cara kerja politisi handal ini, bicara tanpa data bukan Amir namanya. Usia bisa dibilang tidak muda lagi, namun kinerja untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat adalah hal nomor satu.
Sekalipun tidak ditempatkan di Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Utara yang bermitra dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara, namun disetiap momen Paripurna maupun pembahasan Banggar dengan TPAD. Amir terus meminta, agar Manado bagian Utara dibangun lagi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Setiap harapan selalu ada pada mantan sekretaris Fraksi Nyiur Melambai itu, bahwa di periodenya saat ini akan tetap memperjuangkan adanya pembangunan SMA dan SMK di Manado bagian Utara.
“Saya akan tetap memperjuangkan adanya pembangunan sekolah tingkat SMA maupun SMK di Manado bagian Utara,” ungkap Amir ketika diwawancarai Barta1.com, Rabu (9/10/2024).
Aba Amir bukan hanya piawai dalam dunia politik, melainkan juga piawai menjadi imam dalam keluarganya. Dibuktikan dari keberhasilan ketiga anaknya, di mana anak sulungnya adalah seorang PNS di BPOM Palu sebagai apoteker, anak kedua berkarir di BSG, dan anak bungsunya berkecimpung dalam dunia Kedokteran. Sekalipun menjadi tokoh publik, namun kehidupannya penuh dengan kesederhanaan. Bahkan istri tercinta, diketahui seorang pedangang kecil di Pasar tradisional Bailang dan Bersehati.
Ketenaran Amir Liputo dalam dunia politik tidak lepas dari berbagai organisasi yang pernah digeluti, di antaranya pernah menjabat Ketua OSIS, Ketua Remaja Masjid, dan Ketua BKM Masjid.
Pernah juga menjadi salah satu instruktur pembimbing Haji dan Umroh bersertifikat dari UIN Sunan Kalijaga dan Kementerian Agama RI. Tidak sampai itu, Aba Amir juga dipercaya menduduki posisi strategis dalam organisasi KKIG Sulawesi Utara.
Di samping kiprahnya di organisasi masyarakat, Amir Liputo juga terlibat dalam kepemimpinan keagamaan. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Manado, Ketua LPTQ Manado, dan Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Utara. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post