Manado, Barta1.com – Medot Goha, salah satu Alumni dari Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado (Polimdo) menyebut kepemimpinan Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo, MBA patut diacungi jempol.
“Banyak perubahan yang telah Ibu lakukan selama kepemimpinannya. Dibuktikan dengan berbagai fasilitas, yang telah dibuat,” ungkap Medot yang saat itu bersantai di Coffe Noir, tepatnya di Jl. R.E Martadinata No 23, Dendengan luar, kecamatan Paal Dua, Kota Manado.
Apalagi saat mendengar perempuan berdarah Sangihe itu dilantik kembali menjadi Direktur Polimdo periode 2024-2028. Secara spontan, Medot menyebut, Ibu layak untuk memimpin kembali Polimdo. “Sudah tidak bisa diragukan lagi sepak terjangnya, sekalipun saya hanya melihat sepintas dari fisiknya Polimdo,”
Apa yang menjadi penilaian Medot dari fasilitas yang telah dibangun. Merupakan salah satu cita-cita Alelo, untuk menuju pendidikan vokasi yang terakreditasi unggul dan berstandar internasional. Hal itu pernah dikatakan perempuan kelahiran Tahuna, 13 Desember 1964 itu, ketika diwawancarai Barta1.com di ruangannya, terbilang baru beberapa hari ia dilantik sebagai Direktur Polimdo periode 2020-2024.
Pada periode pertamanya, Alelo sudah diperhadapkan dengan situasi yang tidak baik-baik saja, yakni Covid – 19, yang semuanya didorong beraktivitas secara daring. Namun, tidak membuat Kepemimpinannya redup.
Melainkan ia menunjukkan kualitasnya, ketika pembangunan Gedung Kuliah Terpadu (GKT) Polimdo dilanjutkan hingga pada proses peresmian dan penggunaannya, yang sebelumnya lama mangkrak.
Pada saat peresmian GKT Polimdo, Wakil Direktur Bidang Akademik Polimdo periode 2016-2020 itu di depan Direktur Jendral (Dirjen) Cipta Karya, Ir Diana Kusumastuti, MT mengatakan, gedung ini akan melahirkan mahasiswa yang memiliki karya-karya produktif. “Bukan sekedar berkumpul dan kuliah saja. Tetapi, harus ada hasilnya. Untuk itu, kami telah membangun Polimdo investasi dan laboratorium pariwisata yang bukan untuk pembelajaran saja. Tetapi, adanya ruang hidup untuk bisa berbelanja.”
Tidak berselang lama. GKT Polimdo yang memiliki ketinggian 7 lantai itu menjadi tempat pembelajaran yang sangat produktif, selain menjadi kelas belajar. Dijadikan juga, sebagai tempat sertifikasi dan banyak perlombaan di bidang pendidikan.
Bahkan dibangun juga berbagai laboratorium yang sampai saat ini masih eksis, yakni Coffe dan Bar Polimdo yang menjadi pembelajaran bagi mahasiswa Jurusan Pariwisata. Kemudian ada laboratorium Investasi Polimdo, yang dikelola oleh Jurusan Administrasi Bisnis (AB).
Laboratorium yang dibangun pada GKT Polimdo menjadi perhatian bagi khalayak publik, baik itu dari tingkatan nasional maupun internasional yang datang berkunjung ke kampus Polimdo. Begitulah sepak terjang perempuan bertangan dingin itu, yang artinya berbakat dan selalu berhasil dalam suatu usaha.
Hal itu diakui oleh Ketua Senat Maritim Negeri Indonesia, Prof. Dr. Sri Tutie Rahayu, M.Si, ketika diwawancarai Barta1.com, Jumat (26/01/2024). Ia mengatakan, Polimdo sangat luar biasa.
“Di sini dibangun beberapa laboratorium yang menampilkan berbagai produk. Ini bagian dari bentuk teaching factory, di mana mahasiswa itu belajarnya di sini, tidak harus belajar di kelas. Di mana mahasiswa bisa melayani pelanggan dan menjadi seorang entrepreneurship, serius ini sangat luar biasa,” ujar Sri.
Sebenarnya ini yang diharapkan, kata Sri, Polimdo sangat luar biasa. “Hari ini, saya membeli kripik kelapa dan ikan, singkatnya.
“Bagi mahasiswa yang dipercayakan untuk mengelola Coffe, Bar, maupun Galeri Investasi Polimdo teruslah berjuang, karena masa depan Indonesia berada di tangan adik-adik semua, sebagai generasi emas,” tuturnya.
Tidak sampai di situ, Alelo rupanya membangun chemistry dengan pimpinan dan pendidik di semua Jurusan untuk menyulap berbagai fasilitas yang ada, guna memberikan kenyamanan bagi seluruh civitas Polimdo. Bahkan mendorong setiap laboratorium pada setiap Jurusan, untuk ditata serta difungsikan sedemikian rupa sebagai tempat pembelajaran.
Seperti dibangunnya laboratorium Polimart dan BBS (Barber Beauty Salon) di Jurusan AB Polimdo.
Ketua Jurusan AB Polimdo, Juliet Makinggung, SE.M.Si ketika diwawancarai mengatakan BBS ini sudah ada sejak dahulu, yang dikenal dengan lab beauty class. Jadi, ada kelas-kelas tertentu masuk lab tersebut.
“Akan tetapi, BBS saat ini lebih dikembangkan oleh pimpinan Polimdo, kemudian bekerja sama dengan para ahli. Supaya setiap harinya BBS ini dibuka, dan bukan hanya di jam-jam tertentu saja dibuka. Bahkan dibuka juga untuk umum,” jelas Juliet pada Barta1.com, Jumat (1/03/2024).
Sepak terjang dan prestasi Alelo, kian tak terbendung dan makin memuncak, apalagi membawa Desa Budo menjadi bagian dari 50 Desa terbaik di Indonesia tahun 2022. Informasi itu disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Republik Indonesia (RI), Sandiaga Uno melalui akun IG Anugrah Desa Wisata Indonesia tahun 2022, Rabu (27/4/2022).
Melihat hal itu, Alelo angkat bicara. “Polimdo telah membina Desa Budo sejak tahun 2013. Tetapi, secara intensif binaannya pada tahun 2017,” singkatnya pada sesi wawancara di ruangan kerjanya.
“Apalagi ketika ada bantuan dari pemerintah Inggris yaitu ILO (Internasional Labour Organisastion) dalam program Skills for prosperity Fund, melalui Polimdo guna meningkatkan pelatihan sumber daya manusia (SDM), seperti home stay training, Green Business, Bahasa Inggris, Marketing, pengembangan produk wisata, dan peningkatan kwalitas promosi melalui program pengabdian pada masyarakat, sehingga meningkatkan daya saing,” tuturnya.
Pengakuan peran Polimdo terhadap kemajuan Desa Budo bukan hanya sepihak saja, melainkan juga diulas oleh oleh PBB. Bahkan masyarakat Desa Budo, Luckas Johanes memberikan pengakuan bahwa keuntungan yang mereka dapatkan saat ini tidak lepas dari peran dosen dan mahasiswa Polimdo.
“Polimdo dari dahulu berperan penting bagi masyarakat Budo, apalagi berkaitan dengan pengelolaan wisata. Saya sendiri seorang petani kelapa, dimotivasi dan diarahkan oleh bapak Vekky Supit dan Artur Karwur dari Jurusan AB Polimdo untuk membuat kerajinan berbahan kelapa, alhasil sangat luar biasa,” kata Luckas sembari memperlihatkan 5 karyanya berbentuk burung hantu, asbak, wajah kasus penampung minyak goreng di Indonesia, perahu dan ikan durian dari batok kelapa.
Berjalannya waktu, Polimdo juga menjadi salah satu 4 percontohan Politeknik se-Indonesia yang telah meluncurkan program studi (Prodi) Diploma IV spesialisasi energi terbarukan bidang solar, hydro dan hybrid untuk semester 7 dan 8.
“Di Indonesia ada 43 Politeknik Negeri. Hanya 4 Politeknik, yang dipercayakan menerima hibah dari Pemerintah Inggris. Dan satu-satunya Politeknik di mana ada perwakilan ILO yang berkantor di Politeknik. Dan tentunya, Polimdo masuk di dalamnya,” ucap Alelo pada suasana Dies Natalia Polimdo ke 34 tahun, Sabtu (30/10/2021).
Tidak lupa juga, perempuan berjiwa sosial itu, mengucapkan rasa syukurnya atas ketambahan 2 buah prodi yang baru. “Yang satunya bekerja sama dengan Swiss, yakni Prodi Renewable Energy yang ada di Teknik Mesin. Dan satunya lagi, adalah International Tourism Management yang berada di Jurusan Pariwisata yang menjadi hibah dari pemerintah Inggris dan kelola oleh Internasional Labour Organization (ILO).”
Prestasinya lainnya yang Alelo tunjukkan, ketika mahasiswa Polimdo setiap tahunnya memiliki lulusan pada program Indonesian Internasional Student Mobility Awards (IISMA).
IISMA adalah program beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia untuk mahasiswa belajar di perguruan tinggi luar negeri selama satu semester. Dan Polimdo sendiri, di tahun 2022 meluluskan 5 orang mahasiswa, kemudian di tahun 2023 meluluskan 8 mahasiswa. Dan di tahun 2024, sangat meningkat menjadi 12 mahasiswa yang lulus IISMA. Ini merupakan sebuah prestasi yang sungguh luar biasa.
Di periode terakhirnya 2020-2024. Alelo mampu menjadikan, Polimdo satu-satunya Universitas di Indonesia yang mengeluarkan sertifikasi Drone. Bahkan Jurusan Teknik Sipil sendiri, dapat membuka lanjutan Master Terapan.
Dari hal itu, Alelo juga memberikan pernyataan, bahwa setelah Teknik Sipil dibuka Magister Terapan. Berikutnya, ada Jurusan AB Polimdo.
Selanjutnya, akan membuka program S2 terapan di Jurusan Pariwisata Polimdo dan saat ini sementara berproses. “Alasan membuka S2 terapan di Polimdo, karena di Sulut sendiri belum ada S2 untuk Jurusan Pariwisata.”
“Banyak mahasiswa kita melanjutkan S2-nya itu, larinya ke Bali. Melihat hal itu, mengapa tidak kita mencobanya. Hari ini dilaksanakan FGD, beberapa pihak telah diundang untuk bisa membagikan ide-ide dan mendukung adanya pembukaan S2 Terapan ini,” ucapnya kepada Barta1.com, Jumat (7/06/2024).
Dalam kepemimpinan Dra Mareyke Alelo, MBA banyak prestasi yang tidak bisa semuanya dituliskan oleh penulis, apalagi prestasi yang hadir dari 6 Jurusan yang ada di Kampus Polimdo maupuan UKM, baik itu di kancah nasional maupun Internasional. Dari kesemuanya itu, pasti tidak lepas dari peran 4 Wakil Direkturnya, seperti Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Negeri Manado (Polimdo) DR. Tineke Saroinsong, SST.,M.Eng, kemudian ada Susy A. Marentek, SE., MSA selaku Wakil Direktur Bidang Umum & Keuangan, Selfie Kalele, SE., M.Si Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, dan Wakil Direktur Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Jacob Makapedua SE MTDiv. Disertai dengan peran, pimpinan, pendidik, kepala lab dan mahasiswa yang ada di 6 Jurusan Polimdo.
Sebelum menjadi Direktur Polimdo periode 2020-2024, kemudian 2024-2028. Begini rentetan jabatan yang pernah diemban oleh, Dra Mareyke Alelo MBA, seperti Wakil Direktur Bidang Akademik (2016-2020), Kepala UPT Kerjasama Internasional (2013-2016), Direktur TPSDP (Technological and Professional Skills Development Project-Asian Development Bank)-Politeknik Negeri Manado (2002-2004), Direktur DUE-Like (Development of Undergradutae Education)-Politeknik Negeri Manado (2000-2002) dan Sekretaris Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado (1999-2004). (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post