Manado, Barta1.com – Justman Entjaurau, ST, ketua Ikatan Alumni (IKA) Politeknik Negeri Manado (Polimdo) terlihat bersemangat melakukan penanaman bibit mangrove, yang dilakukan di area wisata Mangrove Park Bahowo, Sabtu (31/08/2024).
Satu persatu lubang berjarak dibuat oleh Justman bersama beberapa pengurus IKA Polimdo, yang dibantu oleh mahasiswa yang tergabung dalam rukun Sembihingang. Lubang tersebut, untuk ditanami 100 bibit mangrove yang telah tersedia.
“Dengan menanam mangrove, kita berharap dapat menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi resiko bencana, mendukung kehidupan lokal, dan berkonsentrasi dalam upaya global untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim,” ungkap Justman.
Menanam bibit mangrove, kata Kasub rumah tangga DPRD Provinsi Sulut, memiliki tujuan penting di antaranya melindungi garis pantai, di mana mangrove berfungsi sebagai pelindung alami dari erosi pantai, gelombang besar dan badai. Akar mangrove yang kuat membantu menahan tanah dan mencegah abrasi.
“Kedua, mencegah ekosistem pesisir. Mangrove menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna, termasuk ikan, burung dan berbagai organisme laut dan lainnya. Ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem pesisir,” ujarnya.
Selanjutnya, mengurangi resiko bencana. Hutan mangrove juga dapat mengurangi dampak bencana alam, seperti tsunami dan badai tropis dengan meredam kekuatan gelombang laut, sebelum mencapai daratan.
“Berikutnya menyerap karbon, mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer lebih banyak daripada jenis hutan lainnya, sehingga membantu dalam memitigasi perubahan iklim,” ucapnya.
Bahkan mangrove dapat mendukung mata pencaharian lokal, seperti menjadi tempat pembiakan dan pengasuhan bagi banyak spesies ikan dan udang. Beberapa bagian dari Mangrove juga dapat dijadikan obat-obatan tradisional.
“Selain itu, hutan Mangrove juga sering kali menjadi daya tarik wisata, penelitian dan tempat edukasi, sekaligus menawarkan peluang untuk ekowisata dan kesadaran lingkungan. Hal itu bisa kita lihat di Mangrove Park Bahowo saat ini, kemudian ada Desa Budo binaan dari Polimdo sendiri. Di sana hutan mangrove memiliki daya tarik yang kuat bagi para wisatawan mancanegara maupun lokal,” terangnya.
Menurut Alumni lulusan Jurusan Teknik Sipil itu, bahwa ke depan kegiatan kepedulian terhadap lingkungan ini akan terus dilakukan oleh IKA Polimdo.
“Karena dengan hal kecil ini akan memberikan dampak besar, bahkan berguna bagi masa depan anak dan cucu kita,” pungkasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post