Sangihe, Barta1.com – Kabupaten Kepulauan Sangihe memasuki tahun 2023 dengan fokus serius dalam menangani masalah stunting. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kepulauan Sangihe, dr Handry Pasandaran, ketika diwawancara pada Jumat, (15/9/2023).
Dr Handry Pasandaran menegaskan bahwa masalah stunting bukan hanya tanggung jawab satu sektor, melainkan menjadi perhatian bersama yang harus ditangani dengan kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, strategi nasional dan dukungan pemerintah daerah, terutama melalui inisiatif Bupati dan Dinas Kesehatan setempat, menjadi landasan utama dalam penanganan stunting.
“Sangat kami tekankan bahwa penanganan stunting ini menjadi salah satu program prioritas di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kami berkomitmen untuk melibatkan sektor lintas dalam upaya mencegah dan mengatasi stunting,” kata Pasandaran.
Dalam ruang lingkup Dinas Kesehatan yang mengawasi dua rumah sakit dan 17 Puskesmas, Pasandaran menjelaskan bahwa intervensi penanganan stunting dilakukan secara berkala. Evaluasi pun dilakukan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan program tersebut.
“Kami, bersama 17 Puskesmas dan dua rumah sakit, berupaya melakukan intervensi agar anak-anak yang mengalami stunting dapat membaik. Namun, lebih penting lagi adalah bagaimana kita mencegah kelahiran anak-anak dengan risiko stunting di keluarga-keluarga yang rentan,” ungkapnya.
Pasandaran menegaskan optimisme bahwa melalui komitmen bersama, baik dari pemerintah pusat yang dijalankan di tingkat daerah, kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe dapat diminimalisir ke depannya.
“Kami optimis bahwa dengan komitmen dan kerjasama yang baik, kasus stunting dapat diminimalkan. Setiap langkah yang diambil diharapkan dapat membawa dampak positif dan berkelanjutan dalam upaya menjaga kesehatan generasi masa depan,” pungkasnya.
Peliput: Rendy Saselah
Discussion about this post