Sangihe, Barta1.com – Sangihe Writers and Readers Festival (SWRF) yang digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah turut menampilkan pentas musik Oli, pada Jumat (22/10/2021) malam.
Musik Oli merupakan musik purba atau tradisional suku Sangihe yang berasal dari Kampung Manumpitaeng Kecamatan Manganitu. Kini musik ini menjadi satu-satunya hanya bisa dimainkan oleh masyarakat Manumpitaeng dari generasi ke generasi.
Kapitalaung (kepala kampung) Manumpitaeng Melki Wengke ditemui usai pementasan mengatakan, ditampilkannya musik Oli dalam SWRF tak lain untuk memperkenalkan musik tradisional tersebut kepada peserta maupun pengunjung SWRF.
“Ini merupakan satu-satunya musik yang hanya dimainkan oleh masyarakat Kampung Manumpitaeng. Dan malam ini ada 1 group terdiri dari 10 orang yang tampil didominasi oleh siswa-siswi asal Kampung Manumpitaeng,” kata Wengke.
Lanjut dia menjelaskan secara singkat, sejarah musik tradisional yang sudah ada sejak tahun 1900 tersebut, berbahan baku bambu dengan lima alat musik yakni Oli, Sasaheng, Salude Arababu, dan Pansi yang dimainkan dalam satu group di pentas seni musik Oli.
“Masyarakat Kampung Manumpitaeng sampai saat ini masih terus melestarikan musik Oli. Kami bimbing anak-anak sekolah di Kampung untuk berlatih musik ini, karena mereka nantinya yang akan menjadi generasi penerus,” kunci Kapitalaung.
Terpantau, suara khas musik tradisional ini berhasil memukau para peserta maupun pengunjung Sangihe Writers and Readers Festival.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post