Manado, Barta1.com – Pasangan calon kepala daerah di Sulut rupanya abai dengan persoalan-persoalan lingkungan. Paling sederhana terlihat, banyak pohon di Manado menjadi tempat pemasangan baliho.
Seperti di Mahakeret Barat, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, tepatnya di depan Taman Perkuburan Borgo. Sangat terlihat beberapa baliho calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, dan calon Walikota dan Wakil Walikota Manado.
Diantaranya milik pasangan Vonnie Anneke Panambuanan dan Hendry CM Runtuwene (VAP-HR). Ada juga baliho perorangan Christiani Eugenia Paruntu (CEP). Bukan itu saja, ada calon lainnya seperti Rio Permana Mandagi dan baliho Calon Wakil Walikota Manado, Richard Sualang yang telah terpampang dengan dua foto di atasnya Calon Gubernur, Olly Dondokambey dan Wakilnya Steven OE Kandouw.
Bagaimana tanggapan Ketua Bawaslu Sulut, Herwyn Malonda? Dalam penyampiannya, masa kampanye pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota tahun ini dimulai, sejak Sabtu 26 September hingga 5 Desember 2020. Salah satu metode kampanye adalah pemasangan peraga kampanye.
“Saya mengajak, untuk mewujudkan kampanye dan pemilihan yang ramah lingkungan, yang salah satu agendanya tidak merusak pohon,” ujarnya, Kamis (24/9/2020).
Alat peraga kampanye (APK) dipasang jangan dipaku di pohon. Hal ini diakibatkan paku berpotensi sebagai pintu masuk bagi infeksi penyakit dan bakteri pada pohon. “Pohon akan mengalami gangguan proses fisik dan biologis dalam tubuh pohon yang nantinya akan menggangu fisiologis tanaman dan mengurangi tekstur pada kayu. Kekuatan pohon akan berkurang karena pohon mudah terinfeksi penyakit jamur dan bakteri yang mengakibatkan pohon tidak lagi memiliki kekebalan dalam menanggulangi hama dan penyakit yang ada pada kulit pohon,” ujarnya.
“Dengan rusaknya kulit pohon tidak ada lagi upaya melindungi batang sebagai tempat yang sentral dan pertumbuhan pohon,” tuturnya.
Lalu keberadaan pohon disuatu wilayah memiliki manfaat dalam memperbaiki kualitas lingkungan dan meningkatkan kualitas udara. APK jangan dipasang menghalangi pohon melakukan foto sintesis, menyalurkan oksigen yang dibutuhkan Manusia dan menghisap karbondioksida dari polusi kendaraan bermotor.
“Ingatlah bahwa bumi ini bukan sekedar warisan nenek moyang kita namun milik anak cucu kita. Generasi selanjutnya berhak menikmati lingkungan yang baik dan sehat,” ujar Malonda.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post