Manado, Barta1.com – Momentum Hari Sumpah Pemuda dimanfaatkan Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) Artsas Fakultas Ilmu Budaya Unsrat Manado dengan kegiatan bermanfaat.
Yakni menggelar pameran foto, live acustic, musikalisasi dan pembentangan petisi yang bertuliskan Save Penyu di Gedung Fakultas Ilmu Budaya, Senin (28/10/2019) kemarin.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan MPA Artsas dalam rangka Sumpah Pemuda. Ini tandanya kaum milenial tidak lupa dengan sejarah bangsa ini,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unsrat, Ferry Raymond Mawikere.
Kata Ferry, perasaan nasionalisme itu ada dan mereka peduli dengan lingkungan ditandai dengan kontribusi ke fakultas berupa pemberian tempat sampah. “Saya mempunyai satu keyakinan bahwa apa yang dilakukan mereka (baca: MPA Artsas) hari ini akan berimbas pada mahasiswa lainya,” kata dia.
Ketua MPA Artsas, Eklesia Tamara, mengatakan kiranya kegiatan ini bisa berdampak baik bagi fakultas khususnya mahasiswa yang ada. Pameran foto berupa hewan yang dilindungi cukup menarik perhatian. “Kami juga memberikan tempat sampah yang terbuat dari bambu untuk fakultas dirangkaian dengan penandatanganan petisi Save Penyu,” ujar Eklesia.
Petisi bertuliskan Save Penyu kembali lagi dibentangkan pada Hari Sumpah Pemuda MPA Artsas Unsrat yang menandakan bahwa populasi penyu saat ini makin terancam punah. “Petisi yang kami buat ini guna melihat kondisi konservasi sudah tidak berpihak dan penegakan yang sangat kurang. Kenapa? karena masih banyak yang menangkap penyu tetapi penegakan hukum kurang,” kata Edwin E Tumoka.
Pihaknya ingin mengajak masyarakat Sulut agar lebih memperhatikan nasib penyu sebagai hewan yang dilindungi saat ini.
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post