Minut, Barta1.com – Peristiwa penikaman seorang guru oleh siswa di Mapanget menjadi tanda awas bagi dunia pendidikan di Sulawesi Utara. Sehingga para siswa harus terus dibekali dengan pendidikan karakter.
Nah, Cabang Dinas Pendidikan Minut-Bitung tak mau tinggal diam. Dibawa pimpinan Jarina J Bukidz SE ME menggelar pelatihan jurnalistik sebagai penguatan pendidikan karakter, di SMK Baramuli, Airmadidi, Minahasa Utara, Selasa (29/10/2019).
Ia sangat mengapresiasi kegiatan ini dan merasa bersyukur pelatihan berjalan baik dan lancar. “Baik sekali karena para peserta sudah mengikuti kegiatan ini. Apalagi temanya: Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Workshop Jurnalistik Siswa’ yang diikuti seluruh perwakilan siswa-siswi SMA dan SMK se-Kabupaten Minut,” ujar Bukidz didampingi Dra Annie Alouw MAP.
Lanjutnya, memang ketika ada usul dari jurnalis melakukan pelatihan jurnalistik dirinya menyambut baik karena kedepan ini sangat bermanfaat terutama bagaimana menangkal informasi hoaks. “Jangan cuma menangkal tetapi bagaimana kita tidak membuat hoaks itu sendiri karena itu ada sanksinya,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, kedepannya para siswa harus lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. “Seperti ada seorang guru yang ditangkap karena melakukan hal itu. Padahal cuma cuma bercanda. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini wawasan para siswa menjadi luas,” pungkasnya.
Bekal Bagi Siswa
Lalu bagaimana tanggapan para siswa yang ikut pelatihan? “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi karena mendapatkan penguatan karakter melalui workshop jurnalistik. Kami banyak mendapat materi mengenai jurnalistik, dan cara membuat berita,” ujar Renya Sarah Dalige dari SMKN 1 Airmadidi Kelas XI Akuntansi 1.
Dirinya juga kagum dengan metode kegiatan ini yang berlangsung sangat seru. Apalagi ketika sesi pemaparan berita per kelompok, banyak pendapat yang sangat membangun dari kelompok lain dalam membuat berita.
“Pesan saya yang pertama, bagi para kakak-kakak yang membawakan materi, diharapkan agar materi jurnalistik tersebut diberikan juga di sekolah kami, agar banyak peserta didik yang memperoleh pengetahuan mengenai jurnalistik,” kata Renya.
Senada, Marshanda Kampohiang dari SMAN 1 Wori Kelas X Kimia 2 mengaku bersyukur dan bangga terhadap kepeduliaan Dinas Pendidikan Daerah Sulut yang mampu menggelar kegiatan bersama Jurnalis Pendidikan Sulut yang memberikan informasi tentang hoaks serta informasi tentang jurnalistik. “Saya merasa diuntungkan mengikuti kegiatan ini. Pesan saya Dikda Sulut kiranya dapat lebih memperluas workshop jurnalistik ini agar lebih banyak siswa-siswi yang mumpuni memilah informasi hoaks dan informasi yang benar serta bermanfaat bagi kehidupan generasi muda,” ujarnya.
Dua trainer saling bergantian menyampaikan materi yakni Yoseph E Ikanubun (Majelis Etik AJI Manado/Ahli Pers dari Dewan Pers) dan Agustinus Hari (Ketua Bidang Pendidikan AJI Manado/Ketua Asosiasi Media Siber (AMSI) Sulut). Seperti materi terkait sejarah pers dan jurnalistik, cara menangkal hoax. Lalu materi teknik reportase, tehnik wawancara dan menulis berita.
Peliput: Agustinus Hari
Discussion about this post