Gugusan pulau di Kepulauan Talaud mereferensikan beragam obyek wisata nan indah dan elok untuk anda kunjungi. Aneka budaya, tradisi, dan mitos yang masih terpelihara dan hidup di sana, menjadikan pulau-pulau perbatasan Indonesia-Filipina itu terasa eksotis dan menakjubkan.
Pabila anda menyukai pemandangan terumbu karang yang indah atau pantai-pantai berpasir putih, maka kawasan berjuluk “Bumi Porodisa” ini adalah pilihan yang tepat. Salah satunya Pulau Sara.
Sebagai ikon wisata Talaud. Pulau tidak berpenghuni dengan luas 2.03 km persegi ini menyuguhkan pantai berpasir putih sehalus tepung dan bersih. Air lautnya jernih, sehingga keragaman biota laut dan terumbu karang terlihat jelas di sana. Cocok untuk snorkeling atau diving.
Di pulau eksotis yang terletak di samudra Pasifik itu, telah tersedia sejumlah cottage dan prasarana air bersih. Pulau Sara sengaja dibiarkan kosong tanpa penghuni oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud, agar atmosfer pulau terasa berbeda dan nyaman dikunjungi.
Anda juga boleh memilih berkunjung ke obyek Air Terjun Ampadoap, di Beo. Air terjun Ampadoap memiliki ketinggian sekitar 5 meter, dengan lebar (masing-masing air terjun) sekitar 20 meter. Satu keunikan air terjun ini adalah pada lokasinya pengunjung bisa mendengarkan burung Nuri Talaud berkicau. Burung Nuri Talaud, dikenal juga dengan nama Sampiri, pernah dinyatakan terancam punah. Namun, berkat usaha pelestaraian, burung ini kembali banyak hidup di habitat aslinya.
Pulau Miangas, adalah juga obyek wisata yang menarik. Jika ingin melihat wilayah perbatasan Indonesia dengan negara luar, salah satunya bisa pergi ke Miangas. Pulau paling dekat dengan perbatasan antara Indonesia-Filipina ini merupakan pulau terluar di utara dari bagian timur Indonesia.
Pulau Miangas makin dikenal sebagai daerah perbatasan ketika Presiden Joko Widodo meresmikan bandar udara Miangas yang akan melancarkan aktivitas perekonomian wilayah tersebut.
Di pulau itu, terdapat tugu tapal batas negara Indonesia. Selain itu, pantai pasir putihnya menjadi daya tarik sendiri, seperti pantai Racuna dan pantai Kubbu. Serta, pelancong bisa melihat budaya Manammi khas masyarakat Miangas, yaitu upacara adat penangkapan ikan.
Juga ada, pantai Karakelang, terletak di Pulau Karakelang, pulau terbesar di Talaud, yang juga menjadi lokasi ibukota Talaud, Melonguane. Pantai Karakelang bisa dicapai dari Melonguane dengan mobil selama 2.5 jam. Pantai ini memiliki garis pantai sepanjang 12 km tanpa putus dan saat surut, lebar pantai bisa 90 meter, dengan pasir putih yang bersih. Surga bagi pencinta pantai.
Danau Lotah, berlokasi di Desa Moronge, yang memiliki panorama cantik terutama saat menjelang senja. Kawasan yang masih sarat akan legenda dan cerita rakyat ini masih cukup jarang diketahui wisatawan. Di sini anda bisa menikmati ketenangan suasana alam yang indah danau Lotah.
Juga ada pulau Kabaruan yang merupakan satu dari empat gugusan pulau terbesar di kepulauan Talaud, yang merupakan habitat dari fauna burung Maleo. Dengan garis pantai yang cukup panjang, menjadi objek wisata yang menarik jika berkunjung ke pulau Kabaruan.
Gua Batu Kapal, adalah area wisata yang bisa membangkitkan jiwa petualang. Objek wisata di Kepulauan Talaud satu ini adalah salah satu objek wisata bersejarah yang berada di kawasan wisata Pantai Tinuwang. Berada di puncak bukit yang harus ditempu dengan menaiki tak kurang dari 144 anak tangga dan menyusuri jalan setapak dengan panorama hutan sebelum mencapai gua. Menurut masyarakat setempat, Gua ini dahulu merupakan tempat para nenek moyang melakukan samadi atau pertapaan.
Barangkali anda juga tak boleh meluputkan tradisi Mane’e. Sebuah tradisi tua yang masih hidup dalam keseharian penduduk pulau Kakorotan. Mane’e, tradisi menangkap ikan dengan hanya menggunakan janur (daun) kelapa. Tradisi ini boleh dikata telah mendunia karena sangat digemari turis mancanegara.
Bagi banyak orang, menangkap ikan dengan daun kelapa seakan sesuatu yang mustahil. Tapi di Kakorotan hal itu nyata. Cara manangkap ikan yang unik ini sungguh menyenangkan. Siapa pun bisa ikut bersama. Sebuah budaya lama yang masih terpelihara dan terjaga. Banyak wisatawan terpikat uniknya Mane’e. Ini sebabnya, Kakorotan beserta pulau-pulau karang di sekitarnya –terutama pulau Intata– setiap tahun selalu dibanjiri pengunjung dari berbagai tempat dan negara. Mereka datang menikmati festival tahunan Mane’e.
Jika anda gemar bertualang, sempatkanlah mampir ke desa adat Bannada. Begitu informasi dari Dinas Pariwisata Talaud, yang gencar mempromosikan beragam destinasi wisata negeri surga itu.
Desa Bannada terletak di Pulau Karakelang. Desa ini temasuk sulit dijangkau. Setiap petualang harus melewati pantai pasir putih yang panjang, menyeberang sungai, jalan berbatu dengan variasi mendaki dan menurun, juga semak belukar. Namun, anda bisa menemukan keaslian peradaban Porodisa—asal mulanya Talaud—di sini, di Bannada. (*)
Penulis : Iverdixon Tinungki
Discussion about this post