Sangihe, Barta1.com — Sanggar Seni Seriwang Kabupaten Kepulauan Sangihe, mementaskan bagian drama Caturlogi Orkes Madun, karya Arifin C. Noer yang khususnya Orkes Madun IV berjudul Atawa Ozone. Pementasan dilaksanakan dua hari, dimulai dari Jumat 19 hingga Sabtu 20 April 2019 bertempat di Aula SKG lBTahuna.
Fajar Gultom sebagai sutradara penggarapan menceritakan, Ozon sebenarnya bercerita tentang kehidupan pengarang di waktu-waktu menghadapi penyakitnya.
“Ada 5 naskah yang dijadikan satu kesatuan yang namakan Orkes Madun. Khusus Ozon, bercerita perjalanan manusia bernama Waska, Borok, dan Ranggong untuk mencari kematian, karena Waska mencuri ramuan umur panjang dari petapa tua bernama Wiku dan Nini,” kata Fajar.
Sesungguhnya ada makna secara mendalam yang tertuang dalan pementasan tersebut. Persoalan-persoapan hidup yang semakin kompleks, kerusakan lingkungan, budaya. Hal-hal itu disuguhkan dengan epik oleh sang sutradara.
“Kalau kita lihat pertunjukkannya, suasananya menceritakan kehancuran peradaban baik budaya, ekologi dan lain sebagainya,” Tambah fajar.
Berikut komposisi Sanggar Seriwang, Ozon Karya Arifin C Noer: Fajar Gultom, Sutradara (Waska), Gerald Kobis (Ranggong), Nerius Ascerius Le Roux Maling (Borok), Eston Macpal (Wiku), (Deys Lahema (Nini), Novita Janis (Oni), Ricko Sidangoli (Sandek).
Produksi Seriwang ini juga dipersiapkan di Festival Teater Cirebon (FTC). Sanggar Seriwang mendapat kesempatan sebagai pemateri pertunjukkan 25 Sampai 29 April 2019.
Peluput : Rendy Saselah
Discussion about this post