Manado, Barta1.com – Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) punya dua misi ganda pada ajang Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa antar Perguruan Tinggi Se-Indonesia 2019, Tingkat Regional Indonesia Timur.
Misi pertama, menjadi tuan rumah yang baik memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu dari berbagai perguruan tinggi sebagai peserta. “Sedangkan misi kedua tentu sebagai tuan rumah kami ingin meraih hasil terbaik pula pada lomba tersebut,” ujar Dekan Fakultas Hukum Unsrat, Dr Flora Kalalo SH MH, saat pembukaan dan seminar di Auditorium Unsrat Manado.
Mantan Wakil Rektor 2 Unsrat ini menyampaikan soal juara memang jadi idaman. “Tapi bukan segala-galanya. Paling penting mereka punya pemahaman soal konstitusi itu sendiri,” terang Flora.
Ia mengatakan kompetisi yang akan berlangsung hingga Sabtu (13/4/2019) nanti telah melewati tahapan eliminasi yang ketat. Sebanyak 57 tim mendaftar, 55 peserta diantaranya dinyatakan lulus tahap administrasi.
“Dari 55 tim tersebut, sebanyak 24 perguruan tinggi pilihan dinyatakan berhasil lolos tahap eliminasi untuk siap berkompetisi di tingkat Regional Timur. “Final pada Sabtu nanti berlangsung di Fakultas Hukum. Kompetisi debat yang diikuti mahasiswa Fakultas Hukum ini sebagai upaya untuk menyeimbangkan teori dan praktik terkait hukum dan konstitusi,” katanya.
Ajang debat ini merupakan pertarungan berkualitas yang mampu mengasah pemahaman generasi muda melalui metode aktif diskusi dan debat yang digagas Mahkamah Konstitusi (MK) diharapkan dapat membangun sebuah bangunan dan argumen baru dalam penyelesaian permasalahan bangsa.
Kepala Pusat Pendidikan (Kapusdik) Pancasila dan Konstitusi MK, Kurniasih Panti Rahayu mengatakan tujuan kegiatan sebagai sarana sosialisasi perubahan UUD 1945 dan menumbuhkan kesadaran berkonstitusi.
Lebih dari itu, meningkatkan kemampuan mahasiswa mendalami dan memahami masalah-masalah konstitusi serta mendorong peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan teks konstitusi (pasal-pasal UUD 1945) dengan perkembangan praktik ketatanegaraan setelah perubahan UUD 1945 hingga mengembangkan budaya perbedaan pendapat secara konstruktif dalam memahami implementasi perubahan UUD 1945.
Pembukaan kompetisi debat tersebut diawali Seminar Nasional yang mengambil tema ‘Peranan Hukum Dalam Pembangunan Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0’. Para narasumber yang hadir adalah mantan Wakil Ketua MK tahun 2013 yang juga anggota Dewan Etik Hakim Konstitusi periode 2018-2021, Prof Dr Achmad Sodiki SH dan mantan Rektor Unsrat Manado, Prof Dr Donald A Rumokoy SH MH dengan moderator Dekan FH Unsrat Dr Flora Kalalo SH MH.
Peliput : Agustinus Hari
Discussion about this post