Manado, Barta1.com – Golongan putih (golput) bukan solusi bagi masyarakat pada Pemilu 2019. Silakan berikan pilihan sesuai hati nurani pada 17 April 2019 nanti.
Teriakan itu disampaikan dengan lantang Ketua Lembaga Pemberdayaan dan Pengawasan Pembangunan (LP3) Sulawesi Utara, Frans Toli, saat berdemo disejumlah titik di Kota Manado, Rabu (20/3/2019).
Bahkan sejak dari titik kumpul di Kelurahan Meras menuju Manado Town Square (Mantos), Mega Mall, Zero Point, Taman Kesatuan Bangsa (TKB) dan Lapangan Sparta, Tikala Toli bersama 60 orang, terus berteriak menolak golput. “Ini aksi kami mengajak masyarakat agar mengunakan hak pilih. Suara kita menentukan nasib bangsa ini lima tahun ke depan. Dan mari sama-sama kita menolak golput,” ujar putra Siau ini.
Tak hanya soal golput, LP3 Sulut yang turun ke jalan membawa alat peraga berupa spanduk, pamflet dan berorasi menggunakan pengeras suara dari mobil ladback terbuka.
Pamflet bertuliskan seperti: Ayo Memilih, Stop Hoax, Marijo Sama-Sama Torang Sukseskan Pemilu 2019, Pemilu Damai Untuk Indonesia, Stop! Kampanye SARA, Perbedaan dan Keanekaragaman Suku dan Agama Dipersatukan Oleh Pancasila dan Merajut Kebhinekaan Meneguhkan Pancasila, dibentangkan peserta aksi.
Toli mengatakan, Sulut sudah terkenal dengan slogan Torang Samua Basudara. Untuk itu, kata dia, LP3 Sulut hanya ingin menyadarkan rakyat Sulut untuk tidak mudah terprovokasi dengan propaganda yang hanya untuk kepentingan sesaat. “Bukan hanya sekedar mengusung, tapi bagaimana tanggung jawab moral. Suaramu menentukan masa depan Indonesia sampai 5 tahun mendatang,” ujarnya.
Dia mengajak semua lapisan masyarakat untuk menyukseskan jalannya pesta demokrasi Pemilu 2019 dengan aman, damai dan sejuk. Lanjutnya, apabila masih ada orang-orang tertentu yang sengaja mengganggu stabilitas, LP3 Sulut akan mendesak pihak aparat penegak hukum untuk menindak tegas. “Kami siap selalu membantu Polri untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif,” tegasnya.
Dia juga meminta masyarakat untuk menolak pemberitaan hoax, isu SARA, politik uang dan ujaran kebencian. Pada prinsipnya, tegas Toli, masyarakat selalu mendukung dan mengawal roda pemerintahan untuk pembangunan Sulut. “Tunjukkan orang Sulut itu profesional, tidak mudah dihasut dengan kepentingan politik yang sesaat,” pungkasnya.
Peliput : Agustinus Hari
Discussion about this post