Manado, Barta1.com — Peluang penerbangan langsung hingga sister city Manado-Kinabalu semakin terbuka, menyusul kunjungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara ke salah satu kota utama di Malaysia, baru-baru ini.
Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pelayanan Publik, Haefrey Sendoh, mewakili Pemprov Sulut dalam kunjungan tersebut. Sendoh memboyong pelaku pariwisata yang diwakili Asociation of Indonesia Travel Agencies atau Asita. Agenda utama tim tersebut adalah mengadakan sales mission dan table top dengan pelaku industri pariwisata di Kinabalu.
“Dalam fam trip ini juga hadir Malaysia Asociation Tour and travel Agency, Sabah tour and travel agency, wartawan media cetak, media elektronik lokal dan Astro awani, pengusaha kapal pesiar,” ujar Sendoh.
Dalam pertemuan antara pelaku pariwisata kedua negara, kementerian pariwisata Indonesia dan kementerian pelancongan Malaysia juga ikut dibicarakan rute penerbangan langsung Tiongkok-Kinabalu-Manado yang akan dilayani operator penerbangan Malindo dari Lion Grup.
Konjen dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemprov Sulut dan pelaku industri pariwisata yang datang ke Kinabalu. Diharapkan akan ada sister city Manado dan Kinabalu untuk semakin mempererat kerja sama di bidang ekonomi dan pariwisata.
“Begitu juga hasil pertemuan dengan lembaga pelancongan Sabah, mereka menaruh harapan penuh agar penerbangan langsung bisa terwujud sesegera mungkin dan mereka ingin untuk ikut kegiatan fam trip ke beberapa daerah di Sulut,” papar Sendoh.
Diketahui turis lokal yang mengunjungi Kinabalu 1,5 juta wisatawan per tahun, sedangkan turis mancanegara 1,3 juta turin per tahun. Dari jumlah itu yang terbanyak dari Cina. Penerbangan dari Cina adalah reguler flight.
“Mereka sangat antusias dan berharap secepatnya ada penerbangan langsung. Di Kinabalu sekarang ada 2 kali penerbangan per hari dari Korea dan dari China 10 kali per hari,” tutur Sendoh. (**)
Editor: Ady Putong
Discussion about this post