MANADO, BARTA1.COM – Jufri Tamu (40-an) tak henti-hentinya membersihkan lantai rumahnya. Sejak kena banjir 1 Februari 2019 lalu, air masuk setinggi pagar rumah. Warga Kelurahan Mahawu Lingkungan IV, Kecamatan Tuminting ini hanya bisa pasrah dengan kondisi yang dialaminya.
“Sejak pagi membersihkan rumah. Belum dapat bantuan makanan dari pemerintah,” kata Jufri ditemui Barta1.com, Senin (4/2/2019).
Tak hanya Keluruhan Mahawu yang kena dampak bencana cukup parah, juga terjadi di Bailang, Sumompo, dan Tuminting. Bencana banjir mengakibatkan berbagai kerugikan yang dialami seperti kerugian material, perlengkapan rumah tangga sampai surat-surat berharga.
Pantauan media, warga di Wilayah Manado Utara ikut membantu membersihkan rumah. Terlihat juga para relawan dan Polisi Pamong Praja, dan petugas medis di pos kesehatan dekat lokasi kejadian bencana. Termasuk dapur umum yang digawangi sejumlah ibu-ibu.
“Untuk makan sampai saat ini, masih ada yang memberikan kepada kami, dari berbagai pos-pos bantuan dari pihak swasta,” papar Jufri.
Dia juga meminta kepada pemerintah Kota Manado dan Provinsi Sulut memperhatikan aliran sunggai Bailang. “Mohon diperlebar dan adakan pengerukan di sungai tersebut. Jika tidak ada tindakan pelebaran dan pengerukan di sunggai Bailang, maka kejadian seperti ini akan terjadi setiap kali datangnya hujan, karena sungai yang berada di area kami ini. Pasirnya sudah naik, mengakibatkan setiap hujan aliran sungai sudah tidak memadai sampai-sampai meluap ke pemukiman warga,” tuturnya.
Dengan bencana ini, kata dia, pemerintah harus memberikan bantuan kepada setiap keluarga yang terkena dampak bencana. “Jika saya mau ungkit kerugian yang dialami juga tidak enak. Karena saya tidak masuk dalam 15 meter dari bantaran sungai yang seharusnya dapat perhatian pemerintah. Intinya kami memohon agar pemerintah turun langsung dan melihat kondisi kami saat ini,” tuturnya.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manado, ada 2.523 jiwa atau 727 kepala keluarga yang kena dampak banjir dan tanah longsor yang terjadi di 8 Kecamatan, dan 23 Kelurahan. “Empat orang meninggal. Dua orang anak balita dan dua orang dewasa akibat banjir dan longsor,” kata Kepala BPBD Manado, Maximilian Tatahede.
Peliput : Meikel Eki Pontolondo
Discussion about this post