TALAUD, BARTA1.COM – Pertempuran Laut Arafuru pada 15 Januari 1962 silam, merupakan satu peristiwa heroik dimana para prajurit-prajurit TNI-AL yang rela mengorbankan nyawa demi mempertahankan keutuhan NKRI. Hari bersejarah ini kemudian dikenang sebagai Hari Dharma Samudera.
Pelak saja, Lanal Melonguane pun memperingatinya dalam bentuk upacara untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam pertempuran di Laut Arafuru.
Upacara peringatan Hari Dharma Samudera yang digelar di Dermaga Pelabuhan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Selasa (15/1/2019) ini dirangkaikan dengan penaburan bunga di laut.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji SE MM dalam amanat yang dibacakan Inspektur Upacara Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Letkol (Mar) Augustinus Purba SE sedikit mengulas tentang peristiwa bersejarah pada 66 tahun silam ini.
Pertempuran Laut Arafuru 15 Januari 1962, dimana tiga Kapal Cepat ALRI jenis Motor Torpedo Boat (MTB) yaitu RI Harimau, RI Matjan Tutul, dan RI Matjan Kumbang harus berjibaku melawan tiga kapal kombatan utama dan sebuah pesawat angkatan laut kerajaan Belanda.
Ketiga MTB yang tergabung dalam satuan tugas CHUSUS-9 atau STC-9 ini, sebenarnya mengemban tugas inflitrasi mendaratkan pasukan angkatan darat di Timur Kaimana sebagai langkah awal perjuangan Trikora. Sesuai dengan rencana operasi, unsur-unsur STC-9 harus kembali ke pangkalan manakala posisinya diketahui musuh. Namun armada tempur Belanda terus mengejar dan menyerang tiga MTB ALRI ini.
Di tengah situasi genting dengan kekuatan yang tidak seimbang itu, DEPUTY I MEN/ KSAL Komodor Yos Sudarso yang berada di RI Matjan Tutul sebagai Senior Officer Present Afloat (SOPA) mengambil alih komando kapal tersebut dengan melakukan manuver menyongsong gerak maju tiga kapal kombatan Belanda, sehingga semua serangan kapal musuh tertuju pada RI Matjan Tutul.
Dalam pertempuran tak seimbang itu, RI Matjan Tutul tenggelam secara gentle and brave bersama Komodor Yos Sudarso yang gugur sebagai kusuma bangsa.
Danlanal Letkol (Mar) Augustinus Purba SE mengatakan, nilai kepahlawanan haruslah diwarisi oleh para generasi penerus. “Nilai-nilai kepahlawanan samudera yang telah ditunjukkan para pendahulu itu harus diwarisi dengan sepenuh hati. Menjadi jiwa dan semangat generasi penerus untuk menghadapi tantangan tugas masa kini dan masa depan yang tidak kalah beratnya,” ujar Purba.
Ia juga menambahkan, kegiatan yang dilaksanakan ini memiliki dua tujuan yaitu sebagai bentuk penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pahlawan pertempuran Laut Arafuru dan pertempuran laut lainnya, yang telah mengorbankan jiwa dan raga mereka demi mempertahankan NKRI. Dan untuk mewariskan nilai-nilai luhur para pahlawan pertempuran kepada generasi penerus guna diaktualisasikan dalam tugas-tugas kekinian.
Upacara diikuti perwira dan prajurit TNI AL anggota Pramuka Saka Bahari binaan Lanal Melonguane dan unsur Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Peliput: Evan Taarae
Discussion about this post