MANADO, BARTA1.COM – Sebuah gerakan yang mengaspirasi dilakukan Pemerintah Sulawesi Utara dan 300 pengiat lingkungan, Jumat (19/10/2018) kemarin. Adalah pembersihan di 6 lokasi muara sungai dan pantai hingga area Lapangan KONI Manado.
Kegiatan ini dalam rangka menunjang Pekan Kerja Nyata Hari Revolusi Mental ke-2, tahun 2018 di Sulut, lewat salah satu program aksi nyata, gerakan Indonesia bersih.
Yang terlibat dalam gerakan itu, 300 orang dari berbagai komponen seperti ASN dan THL Pemprov sulut, Pemkot Manado, Camat dan Lurah, Babinsa dan masyakarat umum.
Like Kembuan, Seksi Penanganan dan Pengurangan Sampah di Dinas Lingkungan Hidup Manado, mengungkapkan kegitan seperti ini selalu dilaksanakan Pemkot Manado setiap Jumat, yang dikenal dengan nama Jumpa Berlian (Jumat Pagi Bersih Lingkungan Anda).
“Gunanya untuk mengedukasi masyarakat mengenai kepedulian lingkungan dan mau hidup bersih dan sehat serta tidak membuang sampah sembarangan. Kami menyambut baik dengan adanya agenda pemerintah pusat di Manado, kiranya sama-sama bergandengan tangan menuju Indonesia Bersih,” ujarnya.
Kadis Lingkungan Hidup Manado, Yohanis Waworuntu, menyebutkan pembersihan yang melibatkan seluruh komponen-komponen pemerintah, masyarakat dan komunitas peduli lingkungan yang berlokasikan 6 titik di Manado. “Muara Sungai Malalayang dan pantainya. Sungai Bahu, muara Sungai Sario dan pantai sekitarnya, Sindulang dan pantainya, Tumumpa dan pantainya, dan berakhir di seputaran Lapangan KONI Manado,” ujar Yohanis.
Kegiatan ini bukan sekedar hanya mengangkat sampah semata, tapi ingin mengubah mindset masyarakat mengenai hidup bersih menyehatkan. Dan kata dia, sangat berharap tingkat kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk menempatkan sampah pada tempatnya dan belajar memilah sampah dari rumah masing-masing karena sampah organik seperti botol kemasan pastik bisa di tabung di bang sampah.
“Mari jaga lingkungan kita. Mari lindungi laut dan sungai kita bersama, buanglah sampah pada tempatnya. Mari bergadengan tangan untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan yang bersih,” pesannya.
Melki Halean, Bendahara APMI Sulut, yang selalu mengontrol permasalahan lingkungan di Sulut menyebutkan, apa yang telah diperbuat pemerintah menghadapi permasalahan lingkungan terlebih dalam menangani sampah–sampah organik dan non organik yang semakin banyak diberbagai sungai dan pantai, merupakan aksi yang sangat luar biasa sehingan bisa menciptakan dampak yang luar biasa bagi masayarakat.
“Harapan saya kiranya pemerintah jangan pernah berhenti untuk memerangi sampah-sampah atau permasalahan lingkungan yang ada. Mari kita bersatu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ujar Melki.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post