• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, Juli 15, 2025
  • Login
Barta1.com
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Talaud
    • Kotamobagu
    • Edukasi
    • Nasional
    • Barta Grafis
    • Prodcast
  • Politik
  • Kultur
    • Budaya
    • Sejarah
    • Seni
    • Sastra
    • Biografi
  • Fokus
    • Lipsus
    • Opini
    • Tajuk
  • Olahraga
  • Mereka Menulis
    • Esoterisisme
    • SWRF
  • Video
  • Webtorial
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Talaud
    • Kotamobagu
    • Edukasi
    • Nasional
    • Barta Grafis
    • Prodcast
  • Politik
  • Kultur
    • Budaya
    • Sejarah
    • Seni
    • Sastra
    • Biografi
  • Fokus
    • Lipsus
    • Opini
    • Tajuk
  • Olahraga
  • Mereka Menulis
    • Esoterisisme
    • SWRF
  • Video
  • Webtorial
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
Barta1.com
No Result
View All Result
Home Fokus

Katakan Tidak Pada Sirkus Lumba-Lumba

by Agustinus Hari
4 Oktober 2018
in Fokus, Opini
0
Katakan Tidak Pada Sirkus Lumba-Lumba
17
SHARES
75
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Rio Puasa

Lumba-lumba (dolphin) bukanlah ikan, melainkan mamalia laut yang sangat cerdas. Disebut mamalia karena lumba-lumba memiliki kesamaan dan/atau kemiripan dengan mamalia lainnya, yakni bernafas dengan paru-paru dan menghirup oksigen (O2) serta mengalami persalinan saat melahirkan (tidak bertelur).

Selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.

Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Ada lebih dari 40 jenis lumba-lumba. Lumba-lumba adalah kerabat paus dan pesut.

Manusia senantiasa tertarik dengan kisah lumba-lumba. Bangsa Romawi telah membuat gambar mozaik lumba-lumba sekitar 2.000 tahun yang lalu. Sebagai mamalia yang cerdas, lumba-lumba dapat menolong manusia, dan bagi daerah yang kurang memahami lumba-lumba, sering ditemukan lumba-lumba sebagai alat peraga dan pertunjukan. Di Eropa pertunjukan sirkus lumba-lumba sudah tidak ada lagi, tinggal Amerika dan negara-negara yang belum berkembang yang masih menggunakan lumba-lumba untuk konsumsi dan alat peraga. Indonesia merupakan salah satu diantaranya.

Satwa Yang Dilindungi oleh Undang-Undang menurut UU Lingkungan Hidup Internasional, lumba-lumba saat ini adalah mamalia laut yang dilindungi dan untuk itu setiap orang dilarang untuk menangkap, dan atau memeliharanya. Di Indonesia UU yang melindungi lumba-lumba adalah UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan diikuti dengan PP Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Dimana dalam lampirannya ditegaskan bahwa Lumba-lumba adalah Mamalia laut yang dilindungi oleh Undang-undang.

Di dalam perlindungan itu ditegaskan bahwa lumba-lumba tetmasuk satwa yang dilindungi maka, setiap orang dilarang untuk: menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa dalam keadaan mati; mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh atau bagian-bagian lain dari satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian satwa tersebut atau mengeluarkan dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia: mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan/atau sarang satwa yang dilindungi.  (*)

Rio Puasa, aktivis lingkungan Sulut di Komunitas Seasoldier North Sulawesi.

Barta1.Com
Tags: lumba-lumbario puasaseasoldier north sulawwesi
ADVERTISEMENT
Agustinus Hari

Agustinus Hari

Pemimpin Redaksi di Barta1.com

Next Post
Hasil Lomba Goyang Tobelo yang Digagas SMPN 1 Sitim

Hasil Lomba Goyang Tobelo yang Digagas SMPN 1 Sitim

Discussion about this post

Berita Terkini

  • Keluarga GSSJ Ratulangie Tiba di Manado, Bawa Jenazah Oma Lani untuk Dimakamkan di Tondano 15 Juli 2025
  • Keluhan Petani Tak Terselesaikan, Data tidak akurat: Laluyan Kritisi Dinas Pertanian Sulut 15 Juli 2025
  • Anggota DPRD Provinsi Sulut, Angel Wenas Soroti Lonjakan Harga Beras 14 Juli 2025
  • Oi Kuda Lumping Manado Hadir Dengan Semangat Baru: Gelar Diklat I Penuh Inspirasi 13 Juli 2025
  • Dokbar, Sebuah Pertunjukan Fenomenal Dramawan Vick Chenorre 13 Juli 2025

AmsiNews

© 2018-2020 Barta1.com - Hosting by ManadoWebHosting.

No Result
View All Result
  • #12328 (tanpa judul)
    • Indeks Berita
  • Contact
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Kebijakan Privasi
  • Laman Contoh
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Talaud
  • Webtorial

© 2018-2020 Barta1.com - Hosting by ManadoWebHosting.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In