Nasdem Perkasa, dan Surya Paloh Ancam Gubernur

MANADO, BARTA1.COM – Sulawesi Utara ke depan harus dipimpin orang Partai Nasdem. Begitu koar Ketua Umum Surya Paloh ketika berpidato dalam kegiatan pembekalan calon legislatif di Hotel Peninsula Manado, Selasa (28/8/2018).

“Kelak Gubernur Sulut harus orang Nasdem,” ujarnya berapi-api dihadapan ratusan kader Nasdem Sulut.

(baca juga: Bekal Istimewa NasDem Sulut Untuk 446 Caleg)

Tak bisa dipungkuri Partai Nasdem terus berkembang dan makin perkasa. Fakta menunjukan pilkada serentak 2018 dimenangkan Nasdem. Dari 17 pilkada gubernur, Nasdem menang 11 daerah, ini menunjukkan kekuatan yang luar biasa.

“Ini hari saya membawa empat gubernur terpilih, termasuk Gubernur NTT, Victor Leskodat,” katanya.

Sehingga dengan lantang Surya Paloh memperingatkan para gubernur yang tidak kooperatif dengan partai Nasdem.

“Jangan ganggu partai Nasdem, jika ganggu maka kami akan buat perhitungan,” kata dia yang disambut tempuk tangan ratusan caleg Nasdem.

Dia menyampaikan, partai Nasdem selalu tulus dalam mendukung pemimpin yang berintegritas, termasuk saat capres.

“Nasdem pertama yang mencalokan kembali Jokowi. Lagi-lagi Nasdem dengan tulus dan iklas memberikan dukukan kepada Jokowi tanpa meminta apa-apa jabatan. Wakil Presiden itu jabatan yang remeh temeh, makanya saya tidak mau. Lebih baik saya mengurus partai saja. Dan kami tulus mendukung Jokowi. Tapi jangan lupa meski kami tulus dan iklas jangan anggap remeh Nasdem,” katanya.

Termasuk juga gubernur, ke depan Gubernur Sulut harus dipimpin Nasdem.

“Makanya jangan ganggu Nasdem. Kalau mau aman jangan ganggu kami, memang sekarang kami belum gubernur, tapi kami juga punya kekuatan. Sulut sasaran berikutnya,” ujar Surya yang mengaku hidupnya sudah lama jadi politisi.

Ketua Partai Nasdem Sitaro, Sumitro Jacobus mengaku kagum dengan pernyataan Ketum.

“Nasdem kini menjelma menjadi partai yang kuat dan perkasa. Sehingga siapa pun harus hati-hati dengan Nasdem. Pilkada nanti tunggu saja bagaimana hasil Nasdem yang akan lebih perkasa lagi,” tukasnya.

Penulis: Agustinus Hari