BANYAK orang penasaran – termasuk orang Talaud sendiri– dengan kata “Tinonda” dalam penyebutan batas Kabupaten Kepulauan Talaud yaitu: “Dari Tinonda Sampai Napombaru”.
Sementara faktanya batas Kabupaten Talaud yaitu: “Dari Pulau Miangas Sampai Pulau Karang Napombaru”. Apakah Tinonda adalah sebutan untuk Pulau Miangas. Jika itu bukan pulau Miangas, lantas dimanakah letak Tinonda?
Untuk menguak misteri ini, berikut penjelasan dari tokoh masyarakat Talaud Boas Presly Bee yang dikutip barta1.com.
Dari tinjauan (perspektif) sosio-antropologisnya, Tinonda sampai Napombaru (lafalnya “r” per “l”) adalah batas imajiner. Kluster pulau-pulau Talaud di masa lalu diyakini didiami oleh keturunan sepasang suami istri Loom’banua (dari kata loon, atau pusat lingkaran tali, pusat atau awal kehidupan).
Loom’banua diyakini sebagai manusia pertama ciptaan Tuhan di kepulauan Talaud, dan berdiam di gua Ar’rangkaa, tempat tengkorak manusia yang relatif besar, berwarna putih dan tidak punya garis-garis sekat atau retak antar bagian tulang tengkorak. Tengkorak itu diyakini sebagai tengkorak manusia pertama tersebut, dan masih ada di dalam gua Ar’rangkaa sampai sekarang.
Loom’banua kawin dengann Woin Sangiangnga, bidadari yang turun dari kayangan. Hikayat ini metafora dari perjumpaan penduduk asli suku Talaud dengan perempuan pendatang suku Mongoloid dari Mindanao.
Dari pola hidup moyang orang Talaud inilah dapat ditelusuri berbagai konsep imajiner tentang entitas kultural (batas-batas lingkungan budaya) orang Talaud, termasuk konsep “Tataare ng Tinonda” atau tapal batas depan.
Kata “Tinonda” adalah kata benda dari kata sifat “Tondanne” yang sepadan arti dengan kata dalam sebutan bahasa Indonesia “serambi”.
“Tatiwadde napom baru adalah tapal batas luar, karena dalam konsep budaya Talaud tidak dikenal istilah “belakang” dalam pengertian lawan “muka”.
Jadi, Napombaru bukan batas belakang, tetapi batas dengan dunia luar. Tinonda, atau secara bebas artinya berpadanan dengan serambi yang imajiner tersebut penandanya adalah pulau Miangas. Dalam bahasa Talaud diungkapkan: “Pasi’u tinonda ia’eranna aer’resannu Poilaten” artinya tiang, patok, atau tapal batas serambi depan disebut sebagai daratan Poilaten. Sebutan Poilaten inilah nama lain dari Pulau Miangas.
Sementara orang Eropa dan Amerika menyebut pulau Miangas dengan nama Palmas. (*)
Penulis: Iverdixon Tinungki
Discussion about this post