Manado, Barta1.com – Massa aksi Indonesia Gelap Sulawesi Utara (Sulut), selain meminta evaluasi terkait program makan bergizi gratis (MBG) ini. Mereka juga menyerukan persoalan, yang terjadi di Desa Kalasey II, Perkebunan Kelelondey dan Reklamasi Manado Utara selama pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Steven OE Kandouw, Kantor Gubernur Sulut, Rabu (19/02/2025).

Salah satu orator massa aksi Indonesia Gelap, Taufik Poli, menyoroti kekacauan yang dibuat oleh Pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey. “Kami mengritik Olly, bukan berarti pro YSK (Yulius Selvanus). Berikut Kami akan datang juga seperti ini dikepemimpinan YSK. Apakah Bapak YSK mampu melindungi massa aksi dengan menerima aspirasi, karena selama saya dalam perkuliahan dan puluhan kali aksi di Kantor Gubernur, tapi Bapak Gubernur Olly Dondokambey tidak pernah menemui massa aksi. Ini menjadi catatan buruk bagi pelayanan publik.”

“Kekacauan yang dilakukan itu seperti di tahun 2022, melalui Pemerintah Provinsi Sulut ditandatangani oleh Gubernur Olly Dondokambey dengan mengeluarkan SK hibah 20 hektar di lahan produktif yang dikelola oleh petani sejak tahun 30-an, sejak perusahaan kolonial Asiatic berdiri, kemudian di zaman Soekarno dijadikan perusahaan nasional, saat itu juga masyarakat sudah berdiri dan membangun pemukiman, namun ada hasrat pembangunan dengan membangun Politeknik Pariwasata yang tidak melalui kesepakatan warga,” jelasnya.
Di satu sisi, program Gubernur Olly Dondokambey menuntaskan kemiskinan, di sisi lain menyiksa petani. “Bapak-Ibu harus tahu sebulan para petani Kalasey itu bisa memanen pisang 2 kali, dan satu kali panen itu nilai bersihnya sebesar 3 juta, berarti dalam sebulan ada 6 juta. Kalau penghasilan 6 juta sebulan, ketika itu diambil oleh Pemerintah, apakah saat ini pemerintah bisa kasih seperti itu kepada petani Kalasey. Mampu tidak berikan 6 juta dalam sebulan pak, palingan hanya bisa sebarkakan beras bansos atau raskin. Berikutnya lagi, kalian dapat di Pemilu dengan dugaan pembagian amplop.”
“Maka dari itu, persoalan di Kalasey harus menjadi atensi untuk Gubernur yang baru, dan kami akan terus menuntut kepada Gubernur yang baru. Salah urus oleh Gubernur yang lama, harus ditanggungjawab oleh Gubernur yang baru. Prabowo omon-omon soal kesejahteraan rakyat dan kedaulatan pangan, yah kali ini kami mau menagih kepada Bapak YSK,” tambahnya.
Kedua adalah, soal Reklamasi Manado Utara, apa perlu seperti pagar laut di Jawa yang viral, baru Pemerintah turun tangan. Ketika ditanya siapa pelakunya, saling menyalahkan.
“Persoalan reklamasi ini harus menjadi atensi, Agus Abidin itu, secara sewenang-wenang melapor om tole. Saat pihak perusahaan mau memagari daerah Sindulang, om tole merampas baja ringan dari pihak perusahaan hingga mengakibatkan kelukaan di tangannya, tapi om tole sendiri yang dilaporkan oleh perusahaan. Ketika ini dibiarkan oleh pemerintah, perusahaan ini akan sewenang-wenang nantinya. Setahu saya Prabowo pernah menyampaikan, ketika ada perusahaan yang tidak mau tunduk kepada kepentingan Pemerintah akan dikejar, yah coba YSK kejar Agus Abidin,” tegasnya.
Ketiga, perkebunan masyarakat Kelelondey sudah menjadi aktivitas militer. “Mereka menggunakan BOM dan tembakan senjata di sana, padahal di sana ada tanaman rempah-rempah, seperti tomat dan sebagainya, apakah pemerintah akan mengantikan tanaman petani di sana, ketika terjadi kerusakan akibat aktivitas militer ini.”
“Mau ganti juga, pemerintah tidak ada uang karena mungkin anggarannya diefisiensi. Dan hal ini harus menjadi atensi dari Bapak YSK, bangun koordinasi dengan Forkopimda sampaikan maaf pak di situ Perkebunan aktif yang bisa menghasilkan devisa buat daerah. Kalau ini terus dilakukan, program kedaulatan pangan yang selalu digenjotkan oleh Presiden Prabowo, akhirnya jadi angan-angan,” cetusnya.
Kesbangpol Provinsi Sulut, Johnny Suak, yang menerima massa aksi menanggapi apa yang menjadi aspirasi mahasiswa.
“Apa yang disampaikan oleh mahasiswa berkaitan dengan MBG, penggusuran di Kalasey, reklamasi Manado Utara, dan persolan Kelelondey. Setelah Bapak YSK-VM dilantik, esok kami akan serahkan setiap tuntutan dari adik-adik mahasiswa. Ini menjadi masukan yang sangat baik bagi Pemerintahan saat ini,” pungkasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post