Jakarta, Barta1.com — Satu nama pemain diaspora yang menyita perhatian publik Tanah Air belakangan ini adalah Mitchel Bakker. Saat klubnya LOSC Lille menjamu OGC Nice di Stadion Pierre-Mauroy Sabtu (18/01/2025), Mitchel Bakkertampil sebagai starter.
Mitchel Bakker dipercaya Bruno Genesio bermain hingga menit ke-80 sebelum ditarik keluar digantikan Ayyoub Boudaoui. Meski tidak mencetak gol, kontribusi Bakker di pertandingan ini sangat besar hingga Lille memastikan kemenangan 2-1 atas Nice.
Sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Sofiane Diop di menit ke-29, Lille bangkit berkat dua gol Hakon Arnar (48′) dan Bafode Diakite (63′). Menurut data Sofascore, dalam pertandingan ini, Bakker mencatatkan 51 kali sentuhan dengan 23 kali operan akurat dari 35 percobaan.
Bakker juga sukses melakukan tiga operan kunci dengan 4 kali umpan silang dan sekali percobaan tendangan ke gawang meski tak tepat sasaran.
Ia juga tiga kali berhasil memenangi duel, namun 13 kali kehilangan penguasaan bola, Sofascore pun memberikan rating 7,2 untuknya.
Performanya dalam kemenangan melawan Nice menjadi bekal Bakker bersama rekan setimnya bertandang ke markas Liverpool, Stadion Anfield. Tepatnya pada Rabu (22/1/2025) dalam lanjutan Liga Champions pertandingan ketujuh, tentu ini bukan laga mudah.
Meski status Lille saat ini termasuk dalam pesaing gelar juara Liga Prancis 2024, bertengger di peringkat ketiga dengan 32 poin.
Selisih empat angka dari Marseille di peringkat kedua dengan 36 poin dan terpaut 11 poin dari pemuncak klasemen sementara, PSG dengan 43 poin.
Nama Mitchel Bakker memang jadi perhatian publik Tanah Air dalam beberapa hari terakhir, usai dikaitkan dengan naturalisasi PSSI. Namun, PSSI mengaku urung melakukan proses karena menurut mereka, garis keturunan Indonesia yang dimiliki Bakker berasal dari buyutnya.
Hal ini diungkapkan Erick Thohir selaku Ketum PSSI, sehingga untuk memproses Bakker dinaturalisasi ke Indonesia diakui sulit.
“Kalau Mitchel Bakker, kami sudah cek, agak sulit,” kata Erick Thohir.
“Sebab, bukan sesuai Statuta FIFA. Yaitu ibu dan bapak atau kakek dan neneknya.”
Sementara itu, menurut media Belanda, AD.NL, Bakker memiliki garis keturunan Indonesia dari kakeknya yang lahir di Maluku.
Cukup disayangkan jika Bakker pada akhirnya tidak bisa dinaturalisasi oleh PSSI dan memperkuat Timnas Indonesia.
Kualitasnya tentu bisa membuat kekuatan Timnas Indonesia semakin bertambah, khususnya di lini penyerangan.
Meski berposisi asli bek kiri, Bakker tidak canggung ketika ditempatkan pelatih Lille sebagai gelandang sayap kanan. (**)
Editor:
Ady Putong
Discussion about this post