Manado, Barta1.com — Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Utara baru saja menetapkan pasangan calon peraih suara terbanyak di Pilkada Bumi Nyiur Melambai edisi 2024. Dalam pleno rekapitulasi yang berlangsung 5-7 Desember 2024, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus-Victor Mailangkay (YSK-Victory) sukses mengunci suara mayoritas pemilih.
“Untuk perolehan suara pasangan calon, hasil akhir nomor urut 1 Mayjen TNI purnawirawan Yulius Selvanus SE-Dr Johannes Victor Mailangkay SH MH 539.039 suara,” cetus Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan, membacakan hasil akhir 3 pasangan calon peserta Pilkada Sulawesi Utara 2024, di Swissbel Hotel Maleosan Manado, Sabtu 7 Desember 2024.
Selanjutnya, Kenly juga membacakan perolehan suara duet kandidat pesaing YSK-Victory.
“Nomor urut 2, dr Elly Engelbert Lasut ME-Hanny Jost Pajouw SE.Ak ME 463.633 suara dan nomor urut 3 Drs Steven estavanus Octavianus Kandouw-Letjen TNI purnawirawan Alfret Denny Djoike Tuejeh 459.673 suara.”
Proses pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang bergulir marathon itu dimulai dari penetapan hasil perolehan suara dari 15 kabupaten/kota. Selanjutnya KPU melaksanakan pencocokan dengan data-data saksi sekaligus menerima masukan dari jajaran Bawaslu, baik provinsi maupun kabupaten dan kota.
“Prosesnya berjalan lancar dan sesuai ketentuan, banyak dinamikanya tapi bisa tuntas” cetus Kenly.
Kemenangan Yulius Selvanus-Victor Mailangkay di Pilkada Sulut, dinilai anomali oleh berbagai kalangan. Bagaimana tidak, dalam beberapa kali survei paslon yang diusung parpol gabungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu tidak pernah melewati 10 persen, alias paling bontot dari ketiganya.
Sepanjang 15-21 September 2024, Pooltracking Indonesia melakukan survei elektabilitas pemilihan gubernur Sulut dan menyatakan hasilnya Elly Engelbert Lasut meraih 48,1 persen, diikuti Steven Kandouw 31,8 persen, dan Yulius Selvanus 6,4 persen.
Sedang survei besutan LSI Denny JA di posisi bulan yang sama, Elly Lasut-Hanny Joost memperoleh dukungan sebesar 53,3 persen kemudian pasangan Steven Kandouw-Alfred Denny Tuejeh sebesar 34,5 persen, dan disusul pasangan Yulius Stevanus -Johannes Victor Mailangkay sebesar 4,3 persen.
Beralih ke bulan November, lewat survei Circle Data Research Center (CDRC) yang melibatkan 1.200 responden dengan margin of error +/-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, Itu karena Paslon Engelbert Lasut-Hanny Joost Pajouw atau E2L-HJP unggul 65,8 persen dalam survei terbaru yang dilakukan Circle Data Research Center (CDRC).
E2L-HJP meninggalkan jauh dua Paslon lainnya Steven Kandouw–Denny Tuejeh dengan 21,5 persen. Sementara Yulius Selvanus–Viktor Mailangkay 9,3 persen. Artinya dalam survei yang dilakukan berbagai lembaga di masa pra-pencoblosan, angka elektabilitas YSK-Victory tak pernah melewati 10 persen.
Namun tanda kemenangan Ketua Gerindra Sulut dan Ketua Nasdem Sulut ini nampak saat pra-pencoblosan, khususnya ketika beberapa lembaga think tank melakukan proses hitung cepat. E2L-HJP bisa unggul lebih awal, namun saat hari pada 27 November itu mulai petang, justru bisa dilewati Yulius-Victor.
Apa yang terjadi di Pilkada Sulut, dinilai Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Prof Burhanuddin Muhtadi sebagai fenomena langka yang sangat jarang terjadi dalam Pemilu di Indonesia. Alasannya, ada perbedaan antara hasil exit poll atau teknik survei menanyakan responden yang baru saja mencoblos, dengan hasil quick count atau hitung cepat pasca-penghitungan surat suara.
Tak hanya di Sulawesi Utara, ini juga terjadi di Banten.
“Pilkada 2024 secara umum semua bisa diprediksi, kecuali dua. Di Banten Airin kalah, dan kemenangan Mayjen Yulius Selvanus di Sulawesi Utara. Itu di luar dari imajinasi dari semua pollster (lembaga survei),” kata Burhanudin disitat dari program talkshow metrotv tayang di kanal YouTube, Minggu (01/12/2024).
Padahal dengan exit poll, lanjut dia, parameternya pasti daripada survei sebelum pemilu. Karena exitpol menanyakan responden yang baru saja mencoblos.
“Saya sendiri tidak cukup bisa memahami dan menjelaskan secara keilmuan. Exit poll meleset itu agak jarang karena dilakukan di saat orang baru selesai mencoblos,” tegas Burhan.
Yang pasti, kemenangan YSK-Victory menjadi penanda berakhirnya rezim pemerintahan yang dikuasai PDIP di Sulawesi Utara dalam 10 tahun terakhir. (**)
Editor:
Ady Putong
Discussion about this post