Manado, Barta1.com — Pasangan calon (Paslon) Walikota dan walikota Manado Benny Parasan-Boby Daud tampil lugas dan dinamis dalam debat publik antar-kandidat Jumat (18/10/2024) malam di Manado Convention Center. Keduanya bergantian unjuk gagasan menyangkut pemajuan kesejahteraan masyarakat Manado.
Dalam debat yang dilaksanakan KPU Manado bertema tema sumber daya manusia, kesehatan, pendidikan, disabilitas, kesejahteraan masyarakat, ketahanan pangan, kesetaraan gender dan kemiskinan, Benny memastikan ada hubungan emosionil yang terbangun antara dia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Faktor relasi ini tak hanya karena keduanya berada dalam satu garis partai yang sama, yaitu Gerindra, tapi juga karena Prabowo adalah sosok berdarah keturunan dari Sulawesi Utara.
Sebab-akibatnya, tentu bakal ada benefit besar yang bisa dirayakan warga Manado. Apalagi itu berhubungan dengan anggaran yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Lantas apa saja ide-ide sentral yang dikemukakan pasangan nomor urut 2 ber-tagline BeDa ini dalam debat tadi malam? berikut enam di antaranya.
1. Punya Hubungan Emosionil dengan Presiden Terpilih
Saat menutup debat dengan 3 paslon lainnya, Benny menyentil hubungan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik Minggu 20 Oktober 2024. Tak heran kata dia, seluruh program yang sudah disusun implementasinya sejalan dengan program pemerintah pusat.
“Bila dipercayakan menjadi pemimpin Manado oleh masyarakat, kami akan memperjuangkan anggaran besar bagi Manado dengan melobi pemerintah pusat, juga menghadirkan investor agar bisa membenahi pembangunan yang dibutuhkan masyarakat, kami menyampaikan ini karena memiliki hubungan organisatoris dan emosional dengan presiden yang sebentar lagi akan dilantik yaitu Prabowo Subianto,” kata Benny.
2. Optimalisasi Rumah Sakit Umum Daerah
Benny Parasan dan Boby Daud memberi catatan krusial pada pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah kota Manado. Di mana Benny menyebut, “masih terpantau banyak pasien belum terlayani dengan maksimal.”
Untuk mengoptimalkan peran rumah sakit umum daerah (RSUD) dalam mengalirkan pelayanan kesehatan, membutuhkan perhatian pemerintah selaku usher lewat kucuran anggaran kesehatan. Terlebih lagi menurut Benny, harus memberi perhatian serius pada layanan mulut dan gigi karena infrastruktur di rumah sakit saat ini belum begitu memadai. Akibatnya banyak pasien yang berobat ke dokter praktik.
3. Disabilitas Berkontribusi pada Pembangunan Daerah
Benny Parasan diberi banyak kesempatan dalam debat untuk menyampaikan formulasi tepat pada pemberdayaan kaum disabilitas. Pertama menurut dia, mindset masyarakat perlu diubah untuk melihat bahwa kaum disabilitas bisa bekerja untuk menopang perekonomiannya secara mandiri.
“Untuk memperlengkapi kaum disabilitas memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik, pemerintah menyediakan edukasi guna melatih mereka,” tutur Benny
Selanjutnya membangun teknologi tepat guna agar kaum disabilitas bisa terbantu dalam bekerja. Sehingga menurut Benny, kaum disabilitas ke depannya tak hanya menjadi kelompok minor yang terpinggirkan, tetapi justru bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Pemerintah wajib menyediakan fasilitas untuk mereka, memikirkan langkah terbaik untuk mereka, mengawasi apa yang sudah kita lakukan karena memang ini kebutuhan untuk mereka,” jelas dia.
4. Peningkatan SDM Untuk Menggerakkan Perekonomian
Benny-Boby menjadikan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai salah satu program prioritas. Kualitas SDM menurut Boby Daud menjadi faktor utama dalam akselerasi kesejahteraan masyarakat.
“Sumber daya manusia di kota Manado adalah prioritas yang harus disentuh lewat peningkatan sektor pendidikan sehingga semua yang kita godok ujungnya untuk menumbuhkembangkan kualitas manusia baik itu dia sektor kesehatan dan pendidikan, kami sangat bertekad memberikan pelayanan yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan,” kata Boby.
Dalam gagasan mereka, peran utama harus diambil pemerintah selaku stakeholders atau pemangku kebijakan untuk menciptakan kualitas manusia unggul dan memiliki daya saing.
“Karena itu kita berdua ingin meyakinkan masyarakat untuk memberi kesempatan kami memimpin Kota Manado dan ini tanggung jawab kita semua, sejak awal kami berkomitmen menciptakan kualitas manusia dan menggerakan ekonomi di Manado,” kata Boby
5. Lobi Untuk Meringankan Tunggakan BPJS
Salah satu yang menjadi keresahan masyarakat adalah persoalan tunggakan BPJS sebagai fasilitas mendapatkan kesehatan. Soal tunggakan ini, lagi-lagi Benny Parasan menyentil hubungan dengan pemerintah pusat, dalam hal ini untuk meminta keringanan tunggakan BPJS.
“Kalau nantinya kami diberikan kesempatan kami berdua akan mengevaluasi sampai sejauh mana BPJS ini, karena sinergitas pemerintah pusat dan daerah kita bisa datang ke presiden ataupun kementerian terkait atau direktur BPJS untuk membahas soal tunggakan ini, sehingga nantinya ketika masyarakat datang ke rumah sakit mereka langsung dilayani bukan dibiarkan,” cetus Benny.
6. Meregistrasi Aset Daerah
Aset daerah ikut menjadi perhatian serius Benny Parasan dan Boby Daud. Hal yang dipaparkan Boby menyangkut ini adalah bila ada investasi dari developer atau pengembang, maka ada sekian persen lahannya menjadi aset pemerintah. Hak itu bisa digunakan untuk melakukan kegiatan pembangunan.
“Terkait ini kami berdua akan meregistrasi aset-aset pemerintah karena itu bagian penting untuk meraih predikat WTP dan peningkatan PAD di Kota Manado,” ujar Boby. (*)
Editor:
Ady Putong
Discussion about this post