Manado, Barta1.com – Belum lama ini, Amir Liputo merupakan salah salah satu anggota DPRD Provinsi Sulut yang menerima demonstrasi masyarakat Manado Utara yang menolak adanya Reklamasi.
Bahkan Kader PKS ini ikut menandatangani aspirasi yang dimintakan oleh masyarakat pada saat itu.
Keseriusan itu terus ia sampaikan, ketika diwawancarai baru-baru ini. “Kami tetap konsisten bahwa Reklamasi itu bukan kami tidak dukung, tapi harus mengikuti kaidah-kaidah yang menjadi usulan masyarakat,” ungkap Amir ketika ditemui di Kantor DPRD Sulut, Rabu (9/10/2024).
“Kebanyakan masyarakat sudah trauma. Ada contoh kasus di bagian selatan, yang setiap hari kita lihat dan itu tidak bisa kita nafikan, ketika dilakukan Reklamasi yang langsung menempel di jalan dan menimbun pantai tanpa ada aliran air. Itu akan menimbulkan masalah baru di Kota Manado,” ujarnya.
Ia berharap Reklamasi Manado Utara itu sebagaimana pada Perda (Peraturan Daerah) tentang Rencana Zona Wilayah Pesisir atau Pulau-Pulau Kecil, yang di mana tanpa menghilangkan Pantai.
“Kami berharap mereka membuat Pulau baru. Dari bibir pantai, sekian meter itu tetap air, sehingga itu masih digunakan oleh masyarakat sebagai area Pantai,” tuturnya.
Menurut mantan Sekretaris Fraksi Nyiur Melambai ini, bisa dilihat di luar negeri seperti di Dubai. Pantainya tidak tertutup, bahkan tidak menghambat aliran sungai. “Ketika Pantai Karangria ini tidak ditimbun, supaya tempat permandian bagi masyarakat tidak berbayar masih ada.”
“Jika semua dijadikan kawasan bisnis. Kasihan orang yang tidak punya uang, tidak bisa masuk. Apa lagi kita ketahui bersama strata ekonomi masyarakat kita saat ini. Oleh sebab itu, sebagai perwakilan masyarakat Manado yang tinggal tak jauh dari Pantai tersebut dan setiap sore bisa melihat sunset yang begitu indah, menikmati kuliner yang begitu enak. Maka dari itu, memohon pihak pengembang untuk bisa melihat lagi peta yang ada,” ucapnya.
Bahkan Amir menceritakan belum lama ini telah bertemu dengan pihak pengembang dan mereka akan melihat kembali petanya, dan menyatakan untuk tidak merusak Pantai Karangria yang ada. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post