Manado, Barta1.com – Megalita Rodiyani keterwakilan dari Politeknik Negeri Banyuwangi bersama Arina pelia dari Politeknik Negeri Lampung, dua akademisi perempuan itu terlihat gersik dalam mengikuti pelatihan dan sertifikasi Pilot Drone yang dilaksanakan di Politeknik Negeri Manado (Polimdo), Senin – Senin (23-28/09/2024).
Menurut Megalita, mengikuti pelatihan dan sertifikasi Drone ini merupakan pengalaman pertamanya, sehingga mendapatkan wawasan yang baru.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi setiap peserta, apa lagi berkaitan dengan besik pendidikannya, kebetulan saya sendiri berada di Jurusan Teknik Sipil yang berkaitan dengan pemetaan,” ujarnya.
Megalita dan Arina menambahkan, bahwa selama beberapa hari ini mereka diajarkan dasar-dasar penerbangan Drone, kemudian berkaitan dengan peraturan mengenai penerbangan, serta mengenal komponen-komponen Drone.
“Sebelum mengikuti pelatihan ini, dipikir-pikir dunia penerbangan ini langsung dilakukan saja, ehhh ternyata ada jalurnya juga, yang menentukan wilayah yang bisa diterbangkan dan tidak,” jelasnya.
Untuk itu, Megalita berharap, setelah pelatihan ini dirinya bisa menjadi seorang pilot Drone yang terverifikasi, kemudian berkaitan dengan besik sekiranya bermanfaat. “Apa lagi di kami itu, ada mata kuliah pemetaan.”
Sebagai keterwakilan perempuan, keduanya ikut berbangga, bisa terlibat dalam pelatihan dan sertifikasi drone ini. “Bagi teman-teman perempuan, jangan pernah merasa minder dalam mengikuti pelatihan dan sertifikasi Drone ini. Karena ini sangatlah menarik, tidak harus gender laki-laki saja, tapi perempuan itu bisa menerbangkan Drone, jangan pernah takut untuk mencoba.”
Ketua APDI Sulut, Mad Syarief ketika dikonfirmasi Barta1.com, berkaitan dengan keterlibatan perempuan dalam pelatihan dan sertifikasi Drone. Ia menjawab, sangatlah terbuka dan tidak memilah-milah.
“Sampai saat ini kami terbuka bagi perempuan untuk menjadi pilot Drone, semua bisa melakukannya, jika mau mengasah akan kemampuannya. Dan saat ini, ada 6 akademisi perempuan yang ikut,” tuturnya.
Namun, tambah Alumni Polimdo ini, untuk keterwakilan perempuan menjadi pilot Drone sampai saat ini masih sedikit, sekira 35 % saja.
“Kami sudah melakukan pelatihan Drone sejak tahun 2020, ketika membuka sertifikasi secara umum sangatlah kurang peminat dari perempuan, tapi jika dibuka untuk ruang lingkup akademis rupanya ada yang mau terlibat. Semoga ke depannya, pilot Drone dari kalangan perempuan itu semakin banyak, sebagai bahan penelitian dan pembelajaran,” ucap Mad.
Terpantau Barta1.com, saat ujian di lapangan, Megalita dan Arina terlihat gersik dalam melakukan pemasangan komponen Drone, menghidupkan Drone, menerbangkan Drone, mengemudikan Drone, hingga mendaratkan kembali. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Barta1.Com
Discussion about this post