Manado, Barta1.com – Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado (Polimdo), semakin serius dalam meningkatkan teaching factory (TEFA), yang merupakan model pembelajaran yang menggabungkan proses produksi dan standar industri dalam dunia kerja ke dalam dunia pendidikan.
Keseriusan itu, bagian dari pendidikan vokasi, yang dikenal secara umum sebagai pendidikan untuk dunia kerja. Bahkan pelatihan berbasis kompetensi dipilih sebagai model pendidikan vokasi. Berdasarkan pemaparan, serta berbagai pendapat yang dapat disimpulkan bahwa pendidikan vokasi adalah proses pembelajaran yang dilakukan, agar peserta didik mampu mengembangkan dan mengeksplorasi seluruh potensi yang ada.
Hal itu juga yang dilakukan oleh tim Pengabdian pada masyarakat – mahasiswa, yang diketuai oleh Dr. Diane Tangian, SH., MSi, anggota Silvana A. Mewengkang, SE., MSi, beserta mahasiswa Jurusan Pariwisata Polimdo, saat ini.
Ketua PMM Polimdo, Dr. Diane Tangian, SH., MSi yang saat itu didampingi Ketua Jurusan Pariwisata Polimdo, Dr. Bernadain D. Polii, SPd., MPd kepada Barta1.com, Senin (23/09/2024), ketika ditemui mengatakan.”Saat ini sedang berusaha melakukan inovasi bagaimana pemanfaatan teaching factory ini menunjang proses pembelajaran di Jurusan Pariwisata Polimdo.”
Lanjut Diane, sudah beberapa tahun kegiatan telah dijalankan, kemudian berbagai tahapan sudah dilakukan, yang tujuannya untuk mendorong tata kelola menjadi lebih baik.
“Namun, selama berproses sudah nampak teaching factory-nya, di mana banyak yang berkunjung ke Cafe Polimdo, baik itu mahasiswa, dosen maupun masyarakat secara umum,” ujarnya.
Ia menambahkan, teaching factory ini selama ini sudah semakin berkembang, sejak mulai beroperasi. “Kemarin hanya dikenal bagian Cafe-nya, tapi saat ini sudah ada bagian kitchen yang mengelola roti.”
“Kembali pada topiknya, jadi cafe ini, selain dijadikan tempat praktek oleh mahasiswa Jurusan Pariwisata Polimdo, tepatnya Program Studi Perhotelan, juga dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas, baik untuk urusan rapat, pekerjaan atau santai,” ucapnya.
Bahkan Cafe tersebut, tambah Bernadin, menghasilkan mahasiswa yang sudah dilatih dalam praktek secara langsung. “Di mana mereka yang mengelola, mereka membuat produksi roti dan makanan, mereka yang membuat kopi, maupun berbelanja, bahkan juga menginput di kasir dan memberikan harga.”
“Apa yang mahasiswa lakukan ini bagian dari 7 mata kuliah, housekeeping, F&B Product, F&B Service, front office, accounting, dan lain-lain,” terangnya.
Bagaimana kesiapan dari teaching factory
Ketua Jurusan Pariwisata Polimdo, Dr. Bernadain D. Polii, SPd., MPd mengatakan teaching factory saat ini kesiapannya sudah semakin meningkat, yang dahulunya Cafe itu diperuntukkan oleh institusi sendiri, namun sekarang sudah banyak kegiatan dari luar dibuat di kampus Polimdo.
“Banyak yang dari luar mau melaksanakan kegiatan di Kampus Polimdo, sembari berkativitas di Cafe Polimdo ini, dan mereka terlihat nyaman dengan fasilitas dan pelayanan yang telah diberikan oleh mahasiswa Jurusan Pariwisata ,” imbuhnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post