Manado, Barta1.com — Eskalasi pemilihan kepala daerah gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara dalam hari-hari terakhir ini semakin terbuka. Apalagi setidaknya sudah mencuat 3 pasangan calon (paslon) yang akan berkontestasi.
Rabu (10/07/2024), Partai Demokrat Sulut unjuk pasangan dr Elly Engelbert Lasut (E2L) dan Michaela Elsiana Paruntu (MEP) yang telah menerima restu dewan pengurus pusat Demokrat lewat pemberian surat keputusan. Lebih dari itu, tim E2L turut mengakui pasangan ini sudah mendapatkan restu Golkar, mengingat MEP adalah kader Beringin.
Sebelumnya, PDIP lebih dulu mencetuskan nama Steven Kandouw sebagai gacoan mereka di posisi papan I. Namun soal siapa pasangannya, Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey belum membeber lebih. Linear dengan pernyataan tersebut, Steven terpantau semakin sering menemui masyarakat, apalagi kini jabatannya masih wakil gubernur.
Pasangan ketiga yang siap ikut kontestasi politik 27 November 2024 adalah Yulius Selvanus Komaling (YSK)-Tatong Bara. Kesiapan keduanya nampak kian solid saat hadir bersama dalam press-conference di sekretariat DPD Partai Gerindra Sulut, Jl Santo Yoseph Kleak, Sario Manado, Kamis (11/07/2024).
“Ini dia pasangan Juara,” kata Yulius, mengakronimkan nama keduanya pada awak media yang hadir.
Namun sebagai politisi yang kini memimpin Gerindra Sulut, YSK melihat Pilgub Sulut bisa berkembang dengan sangat cair. Artinya apa saja bisa terjadi, termasuk berkoalisi dengan PDIP!
“Saya juga bisa berpasangan dengan PDIP, ini masih sangat dinamis, Agustus itu masih jauh,” kata Yulius.
Asal tahu saja, dalam agenda tahapan Pilkada serentak 2024, pendaftaran pasangan calon baru akan digulir KPU pada 27 Agustus dan ditutup 29 Agustus. Kemudian penetapan paslon nanti 22 September.
Soal siapa saja parpol yang akan ikut mengusung dirinya di Pilgub nanti, YSK menyebut hingga hari ini Partai Nasdem, PSI, PKB dan Perindo masih bersama dirinya. Bahkan juga Golkar.
“Ibu Tetty (Eugenia Christiany Paruntu, Ketua DPD I Partai Golkar Sulut) belum mencabut dukungannya kepada saya, kalau kemudian di pusat berubah nah itulah politik setiap saat berubah,” tegas dia. (*)
Peliput:
Ady Putong
Discussion about this post