Talaud, Barta1.com – Warga Kabupaten Kepulauan Talaud mengajukan protes terhadap pengerjaan proyek pembangunan jalan di Kecamatan Tampan’Amma, Senin (12/02/2024).
Pekerjaan proyek pembangunan jalan dari Desa Ganalo sampai Desa Tuabatu, Kecamatan Tampan’Amma mendapat protes dari warga setempat. Pasalnya, akibat aktivitas kendaraan proyek tersebut membuat jalan becek, licin dan berlubang sehingga tak jarang kendaraan milik warga terjebak dan tak bisa dilalui oleh kendaraan lain, apalagi saat musim hujan seperti saat ini.
Verry Tumbal, salah satu warga menuturkan, tumpukan material seperti pasir dan batu di bahu jalan menghambat akses lalulintas apalagi jika berpapasan dengan kendaraan yang berlawanan arah.
“Apalagi berpapasan dengan kendaraan mereka warga dipaksa untuk mundur dan harus memprioritaskan kendaraan proyek untuk melintas,” tuturnya.
Pria yang juga merupakan aktivis vokal ini menerangkan, hal seperti ini harusnya diperhatikan betul oleh pihak konsultan pengawas, bukan dibiarkan dan terkesan tidak peduli.
Senada dengan itu, tokoh pemuda Talaud, Stev Dave Beba. S.H., M.H menyoroti kinerja kontraktor yang terkesan mengabaikan hak – hak warga selaku pengendara.
“Sangat disayangkan masyarakat memiliki hak menggunakan lajur jalan. Kalau pun ada pekerjaan sebaiknya dikaji secara baik berkaitan dengan penempatan material jangan hanya menumpuk seperti itu,” ujar Beba dengan nada kesal.
Kata Beba, konsultan pengawas seharusnya bertanggungjawab juga, bukan hanya mengawasi fisik proyek tetapi mengawasi juga proses yang lain.
Bahkan, pria yang merupakan praktisi hukum ini mengatakan, jangan-jangan konsultan pengawasnya hanya diatas kertas tidak pernah turun langsung dan melihat langsung di lapangan.
“Saya melihat konsultan pengawasnya tidak berperan aktif, karena proyek ini sejak tahun lalu progresnya sangat rendah. Contoh di Ganalo penggalian untuk dilakukan saluran air sejak Agustus tahun lalu sampai sekarang belum dikerjakan sehingga merugikan penduduk,” ucapnya.
Lanjutnya, jika konsultan pengawasnya bekerja secara baik, pasti hal – hal ini tidak terjadi. Bahkan kita belum bicara soal spek material yang diduga menggunakan material lokal dari Talaud.
“Kami minta kepala balai yang baru jangan hanya duduk di kursi dan ruangan ber AC. Coba turun ke Talaud dan melakukan sidak,”
Dengan nada tegas, ia juga mengatakan bahwa dirinya selaku warga akan melaporkan hal ini ke Kementrian PUPR.
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post