Vanda Sari Tallei (54), lulusan Fakultas Peternakan Unsrat Manado Angkatan 87 terbilang sukses mengembangkan perkebunan anggur di Kota Bandung Jawa Barat.
Perempuan kelahiran Kota Manado yang saat ini sudah menetap di Bandung mengaku senang menggeluti hobi sebagai pecinta anggur. Dia pun pertama tertarik menanam anggur karena ingin ada buah anggur yang bergelantungan di depan rumahnya, Perumahan kawasan Dago Kota Bandung.
“Saya tertarik menanam anggur disaat pandemi Covid-19 melanda Indonesia khususnya Kota Bandung pada 2020 lalu dan mulai beli bibit anggur import,” ungkap Vanda Sari Tallei belum lama ini pada jurnalis dari Manado.
Bendahara Umum Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia Provinsi Jawa Barat ini menjelaskan, awal dia belajar mengembangkan perkebunan anggur hanya belajar 1 bulan secara online. Setelahnya ikut kursus online group whatsapp seminggu 2 kali dengan mentornya Warso dari Raffatih Farm.
“Panen pertama anggur saya saat pohon berumur 7 bulan Dan selama menanam sambil belajar membuat bibit sendiri,”ungkap perempuan berdarah Manado dan Makassar ini.
Dia pun bercerita, karena berhasil membuahkan anggur banyak orang yang mulai menanyakan bibit.
“Ya saat itulah mulai menjual bibit anggur, dan yang membeli bibit anggur di tuntun sampai bisa berbuah dan panen,”jelas Vanda Sari Tallei yang saat ini sudah memiliki 2 orang anak.
Saat ini Vanda sudah bisa membuat bibit anggur dari rootstock lokal yang di tanam dari kebun dan sambungan anggur import juga dari yang di tanam di kebun sendiri belakang rumah.
“Semakin hari permintaan bibit anggur makin meningkat dari seluruh Indonesia dan Saya membuat bibit sendiri dan menjualnya dari rumah,”kata Vanda.
Kini juga sudah mulai membuat paket, dari mulai pembuatan green house, penanaman bibit dan perawatan setelah tanam sampai panen, ada juga yang ingin di buatkan penyiraman otomatis dan Sampai sekarang banyak di edukasi pelanggan dari kalangan rumahan maupun pekebun besar Dan banyak yang sudah merasakan manfaatnya.
“Salah satu kebun terbesar yang dibuat adalah di Jaya Grape Garden Plered Purwakarta dengan luas 500 meter dan total 120 pohon hampir 50 varian yang di tanam dan Ini green house kebun anggur terbesar di Jawa Barat dan berhasil membawa banyak orang yang tertarik berkebun anggur di teras rumah,”ungkap Vanda.
Vanda tak sendiri. Mengedukasi dan bekerjasama melakukan pembinaan pada petani anggur dirinya bersama Ade Aji. Mereka bekerjasama melakukan pembinaan di Jaya Grape Garden Plered Purwakarta dan para petani anggur rumahan.
Ade Aji menjelaskan, bersama Vanda melakukan edukasi pada masyarakat petani anggur di Jawa Barat terutama petani anggur rumahan dan Perkebunan.
“Di sini kami berdua memberikan edukasi pada petani anggur bagaimana menyiapkan bibit anggur yang bagus, menanam, merawat, pemupukkan agar panen nanti bisa berhasil maksimal,” kata Aji.
Dia berharap ke depan Indonesia menjadi penghasil anggur terbesar agar tidak lagi mengimport anggur dari luar negeri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, produksi anggur di Provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 1.051 kuintal.
Jika dibandingkan dengan produksi anggur di tahun 2021 yaitu sebanyak 610 kuintal, dapat diketahui bahwa Jawa Barat mengalami peningkatan produksi anggur yang cukup besar yaitu sebanyak 441 kuintal.
Dari 15 daerah penghasil anggur di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung merupakan salah satu daerah penghasil anggur terbesar.
Pada tahun 2022 Kabupaten Bandung berhasil memproduksi buah anggur sebanyak 225 kuintal.
Angka tersebut menjadikan Kabupaten Bandung masuk 4 besar daerah penghasil anggur terbesar di Provinsi Jawa Barat. (**)
Editor:
Ady Putong
Discussion about this post