Talaud, Barta1.com – Gaji puluhan karyawan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Salibabu belum terbayarkan, Senin (13/11/2023).
PT. Bersinar Terang Logistik, selaku pengelola SKPT Salibabu diduga lepas tangan dalam pembayaran gaji karyawan.
Saat dikonfirmasi via telpon WhatsApp, Fitri Maimuna Sofian, selaku pihak pengelola SKPT menerangkan, masalah gaji sudah terbayarkan.
“Kalau masalah gaji, kita sudah bayar. Cuma kita belum produksi jadi kita minta pengertian bahwa kita belum mulai sampe skarang. Kalau kita sudah mulai, pasti kita bayar. Yang lain sudah bayar kok,” kata Fitri.
Ia juga mengatakan, apabilah ada yang mempersoalkan hal tersebut, seharusnya berkomunikasi langsung dengan pihak pengelola SKPT.
“Kalau ada yang permasalahkan itu, harusnya datang ke saya, telpon ke saya, bicara dengan saya,” ucapnya.
Namun keterangan yang disampaikan oleh pihak pengelola SKPT Salibabu tersebut bertolak belakang dengan penjelasan yang diucapkan oleh beberapa karyawan.
“Gaji karyawan ada yang 4 bulan belum dibayar, ada juga 3 bulan,” ungkap Christopel Lalo,
“Awalnya digaji per hari senilai 100 ribu. Kemudian dirubah menjadi bulanan senilai 3,5 juta. Yang terbayar hanya gaji bulan pertama, tetapi tidak full karena tidak sesuai rekapan gaji ditambah lembur,” tukasnya.
Senada dengan itu, salah satu karyawan yang juga mantan kepala mekanik SKPT Salibabu menjelaskan bahwa gaji 3 bulan belum dibayar.
“Pengelola sudah beberapa kali meminta nomor rekening namun tidak ditransfer. Kemudian yang bersangkutan mengatakan bahwa akan dikirim di JNE. Saya bingung, masa uang harus dikirim lewat JNE?,” kata salah satu karyawan yang namanya enggan disebut.
Ditempat terpisah, saat awak media ini mendatangi langsung SKPT Salibabu, nampak jelas beberapa karyawan yang berasal dari Jawa Barat dengan nada lemas menuturkan bahwa mereka sudah beberapa bulan ini hanya makan 1 kali dalam 1 hari karena tidak memiliki uang.
“Gaji sudah 3 bulan belum dibayar. Kalau kami diminta bersabar untuk menerima gaji, nggak apa – apa, asalkan ada uang makan yang diberikan ke kami. Tapi nyatanya sampai saat ini tidak jelas,” tutur pak Otong dengan nada lesu.
Tak hanya itu, kata dia, yang bersangkutan selalu berjanji untuk memberikan uang makan namun tidak terealisasi.
“Pernah beberapa kali kami tidak makan apa – apa karena tidak punya uang. Kalaupun bisa makan, paling kuat nasi dicampur garam,” ungkapnya.
Ia mendesak agar pihak pengelola SKPT Salibabu masih memiliki rasa kemanusiaan sehingga bisa melunasi gaji karyawan.
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post