Manado, Barta1.com – Kasus tabrak lari yang dialami jurnalis Tribun Manado, Ryo Noor bergema saat demo yang dilakukan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado di Markas Polda Sulut, Jl Bethesda, Kecamatan Sario, Kota Manado, Rabu (3/5/2023).
Demo dalam rangkaian peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia atau World Press Freedom Day yang digelar AJI di seluruh Indonesia setiap tanggal 3 Mei.
Sebelumnya, para jurnalis berkumpul sejak pukul 13.00 WITA di Zero Point Pusat Kota Manado. Mereka secara bergantian berorasi menuntut kemerdekaan pers sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia, serta ciri sebuah negara demokrasi. Tiga orator yakni Rio Luntungan (KanalMetro.com), Meikel Pontolondo (Barta1.com) dan Adi Sururama (Sulawesion.com) terlihat membakar semangat para demonstran yang hadir yang dikoordinir korlap Lerry Kambey.
“Kita sudah hidup puluhan tahun di alam kemerdekaan bangsa Indonesia, tapi pers Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Jurnalis masih mengalami kekerasan. Oleh sebab itu, jurnalis harus bersatu terus mengkampanyekan kemerdekaannya,” teriak Meikel Pontolondo.
Ketua AJI Manado, Fransiskus Talokon, menyampaikan peringatan Hari Kemerdekaan Pers Sedunia yang dilakukan AJI Manado untuk menuntut usut tuntas semua kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap berbagai jurnalis.
“Kami meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tabrak lari yang dialami oleh Ryo Noor, yang juga merupakan anggota AJI Manado. Apalagi sudah hampir 2 bulan mandek. Dan polisi belum juga mengungkap pelaku kasus ini,” tegas Talokon.
Setelah hampir 1 jam berorasi di Zero Point, puluhan jurnalis ini melakukan konvoi bergerak ke Markas Polda Sulut melalui Jalan Sam Ratulangi menuju Jalan Bethesda.
Di depan gerbang Markas Polda Sulut, mereka secara bergantian berorasi menyampaikan sejumlah tuntutan dengan dijaga ketat oleh ratusan aparat Kepolisian.
Setelah hampir 30 menit berorasi, para jurnalis ini kemudian didatangi Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Iis Kristian yang bernegosiasi meminta agar AJI Manado mengirimkan utusannya untuk masuk ke Markas Polda Sulut. Namun tawaran ini ditolak dengan tegas oleh AJI Manado.
Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto yang ditunggu tak juga datang menemui para pengunjuk rasa. Kemudian datang Dirlantas Polda Sulut Kombes Pol Rachmad Iswan Sanusi menemui demonstran, sekaligus menanggapi tuntutan yang disampaikan para pendemo. “Untuk pengungkapan kasus kematian Riyo Noor masih tetap berlangsung. Langkah kita untuk mengungkap sudah dilaksanakan dan masih berlangsung,” ujarnya.
Ia meminta kesabaran dari para jurnalis, sekaligus memohon dukungan upaya pengungkapan kasus tersebut, apabila ada informasi juga terkait kasus kematian Riyo Noor. “Sementara sudah kita lakukan kegiatan penyidikan olah TKP dan sebagainya. Karena ini dalam proses mengungkap, pelaku masih dalam proses pencarian,”’ ujarnya.
Saat didesak terkait pelaku, Sanusi mengatakan, belum ada pelaku. Proses penyelidikan dan penyidikan masih berlangsung. “Sementara kita kumpulkan bukti petunjuk dan CCTV serta barang bukti yang ada. Jadi belum ada pelaku,” ujarnya.
Jawaban yang disampaikan Sanusi dirasa belum memuaskan, AJI Manado menyatakan akan terus mengawal kasus ini serta akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di Markas Polda Sulut dengan massa yang lebih banyak lagi.
Penulis : Randy Dilo
Discussion about this post